SANGATTA – Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) kembali menghelat wisuda ke-IX pada Kamis (27/2/2020) di Gedung Serba Guna (GSG) Komplek Perkantoran Bukit Pelangi Sangatta. Kegiatan berlangsung dengan hikmat dan sakral, dimana ada 130 wisudawan dari dua jurusan yakni Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam dan Syariah Prodi Ekonomi Syariah.
Dalam kesempatan tersebut Ketua STAIS Taufik Hidayat mengukuhkan gelar sarjana kepada mahasiswa-mahasiswi yang berhasil menyelesaikan tugas akhirnya, dan berhak menyang gelar sarjana S. Pd dan SE. Hal ini tentu menjadi kebanggaan bagi sekolah tinggi berbasis pendidikan agama di Kutim tersebut, mengingat sesuai dengan cita-cita kampus yang terus menjadi pencetak sarjana unggul bagi daerah maupun juga Indonesia.
“Mahasiswa-mahasiswi yang mengikuti kuliah di STAIS hingga awal tahun 2020 ini mencapai 1.200 orang lebih yang aktif. Tentu tantangan dan nawacita kita amat besar bagi daerah dan provinsi ini, yakni bagaimana lulusan STAIS dapat mengambil peran besar dalam menyongsong keberadaan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan,” tegas lelaki ini dihadapan tamu undangan.
Lebih jauh Taufik Hidayat mengatakan jika tugas mencetak lulusan-lulusan sarjana yang berkompeten, adalah sama dengan menyiapkan masa depan bangsa dan negara. Sehingga kepada 130 wisudawan dapat berkiprah besar di kancah persaingan nasional dan internasional. Mengingat pendidikan strata I telah ada dalam genggaman, tinggal bagaimana lulusan mampu memperjuangakan nama baik diri dan nama baik almamater.
“Momentum wisuda adalah hari keberhasilan setelah 4 tahun lebih menuntut disiplin ilmu, sehingga apa yang didapatkan dan dipelajari. Dapat diamalkan dengan sebaik-baiknya dan bermanfaat bagi diri, orang lain, serta khususnya masyarakat di Kutim,” terang Ketua STAIS ini. (Dra)