Berita

Fakta Unik, Posisi Wakil Bupati Kutim Selalu Naik Kelas Menduduki Bupati Kutim

969
×

Fakta Unik, Posisi Wakil Bupati Kutim Selalu Naik Kelas Menduduki Bupati Kutim

Sebarkan artikel ini

Namun Awang Faroek yang tertarik pada kepribadiannya kemudian mengambil Isran sebagai pasangan calon (paslon) dalam Pilkada Kutim 2006, dan mereka berhasil menang. Setelah Awang mengundurkan diri lagi dari jabatan bupati untuk maju sebagai calon gubernur Kaltim dan berhasil terpilih, Isran langsung menyambut posisi bupati Kutim yang ditinggalkan Awang. Isran menjabat bupati Kutim ketiga pada periode 2008-2009, kemudian menang lagi di Pilkada berikutnya.

3. Ardiansyah Sulaiman

Kemenangan Isran Noor di Pilkada Kutim 2009 tak terpisah dari peran penting Ardiansyah Sulaiman sebagai calon wakil bupatinya. Setelah menjabat bupati Kutim pada 2009-2011, dilanjutkan ke periode berikutnya, akhirnya Isran memutuskan untuk mengundurkan diri pada 2015. Pengunduran diri Isran kala itu dinilai tidak strategis, karena tanpa alasan yang benar-benar berpengaruh pada jabatannya, seperti pengunduran diri Awang Faroek yang disebabkan persyaratan untuk maju di pemilihan gubernur.

Gayung bersambut, Ardiansyah yang merupakan wakil bupati langsung menerima tahta bupati yang ditinggalkan Isran. Ardiansyah resmi menjadi bupati Kutim keempat pada periode 2015-2016. Kini, dia dikabarkan akan maju kembali sebagai bakal calon bupati dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Pilkada Kutim 2020, dengan mengusung jargon “Menata Kembali Untuk Semua”.