Berita Pilihan

Pinjaman Usaha Mikro Kurang Diminati, Meskipun Bunga Kecil

137
×

Pinjaman Usaha Mikro Kurang Diminati, Meskipun Bunga Kecil

Sebarkan artikel ini
Kepala Cabang Koperasi Balokta Roni Pangadongan

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Koperasi Balok Toraja, salah satu kopersi simpan pinjam (KSP) skala  nasional  ternyata cukup eksis di Kutim. Bahkan,  dalam waktu  dekat, sudah akan menambah kantor pelayanan ke Bengalon dan Muara Wahau.  Demikian dikatakan Roni Pangadongan ,Se, selaku kepala cabang Balokta di Sangatta.

“Koperasi Balokta di Sangatta ini, sudah punya ribuan anggota. Mereke bukan hanya dari kota Sangatta, tapi Bengalon, Muara Wahau dan berbagai kecamatan lainya. Makanya, sekarang sudah buka kantor baru di Bengalon, dan dalam waktu dekat di Muara Wahau. Ini dilakukan untuk mendekatkan pelayanan pada anggota yang ada di sana,” kata Roni, selaku Kepala Cabang   Balokta Sangatta.

Diakui, banyaknya anggota koperasi Balokta, karena bukan hanya  orang Toraja yang masuk sebagai anggota, tapi suku lain juga banyak.Nasabahnya juga sama. Banyak, yang banyak minjam dana di Balaokta adalah kontraktor, karena cicilannya fleksibel,  dalam arti, kalau ada uang, bisa langsung dilunasi, sehingga tidak perlu termakan banga bank  dalam jangka panjang seperti di bank  biasa.

Diakui, salah satu usaha yang dilakukan adalah menyalurkan  dana pinjaman dari  dana pinjaman berkulir  Kementerian Koperasi dan UKM, termasuk dana dari Rabo Bank, Belanda.  Dana dari Rabo Bank,  itu khusus untuk permodalan petani. Meskipun dananya yang disiapkan cukup banyak, namun peminjamnya kurang, karena pagunya yang kecil, hanya Rp15 juta.

“Jadi petani hanya bisa dikasi maksimal pinjaman Rp15 juta.  Karena dirasa tidak cukup untuk modal, makanya kurang diminati, meskipun bunganya hanya 1 persen per bulan,” katanya.

Dibanding dengan pinjaman dari dana bergulir, dari sumber dana Kemenkop UKM, meskipun bunganya lebih besar, itu cukup laris. Bahkan,  masih kurang karena banyak peminat, tapi  dananya sedikit.

“Dana pinjaman  dari Kementerian ituk  hanya Rp25 miliar  untuk Balokta. Cabang Kutim hanya dapat Rp1,3 miliar. Itu sudah habis dipijam oleh 37  orang nasaba. Sebab, kredit ini tidak dibatasi besarannya,” katanya.

Diakui, Balokta dipercaya mengelola dana Kemenkop, karena juga cukup disiplin mengembalikan dana  cicilannya ke pemerintah.  “Jadi tiap bulan kami  cicil kembali ke pemerintah, melalui Kantor pusat Balokta,” katanya. (jn)