Tentu hal ini membuat Bengalon akan menjadi sumber mata pencaharian dari banyak orang, baik warga lokal dan warga pendatang. Dari pengamatan politisi Partai Demokrat Kutim tersebut, terdapat 19 suku yang menempati kecamatan Bengalon. Untuk tiap-tiap suku ada yang dituakan atau pemimpin komunal.
“Beruntungnya ada Ketua-Ketua Suku atau Ketua Forum. Jika ada konflik ditataran bawah, maka bagaimana mereka berkumpul dan meredam bahaya konflik. Alhamduillah di Bengalon selama ini tidak pernah ada konflik,” ungkapnya.
AFI menyebutkan hal ini berkat kemajemukan atau keberagaman yang tumbuh di masyarakat, sehingga jika ada masalah maka akan segera dibicarakan dan diambil langkah bijak.
“Jika ada masalah, kita pasti berkomunikasi langsung dengan Ketua Lembaga Adat Besar. Termasuk memperkuat komunikasi dengan Ketua-Ketua Forum yang ada, untuk turun dan meredam bahaya konflik,” jelas alumni STAI Sangatta. (ADV-DPRD/Wal/Imr)