“Kita buktikan bahwa kita siap. Sekaligus pula apresiasi dan penghargaan saya selaku Ketua PMI Kutim kepada STAI Sangatta, telah memberikan ruang dan waktu kepada adik-adik mahasiswa untuk terlibat dan berperan aktif dalam kegiatan ini,” tukas Kasmidi Bulang.
Ditambahkan Wilhemus Wio Doi, program ini tidak sepeserpun menggunakan dana PMI Provinsi Kaltim dan Kutim. Murni didanai oleh pihak KOICA, kalaupun ada hanya menggunakan dana talangan terkait proses administrasi ke pihak PMI Pusat.
“Karena proses administrasi di PMI Pusat itu sangat ribet dan sulit. Kalau dana belum turun, terpaksa kita talangi. Rekan duta kemanusiaan diberi fasilitas atribute-uniform, pelatihan. PMI Kutim membackup dengan melakukan monitoring dan evaluasi,” ujarnya.
Tak lupa pihak Pemkab Kutai Timur maupun Palang Merah Indonesia (PMI) Kutim mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada civitas akademika STAI Sangatta, yang telah memberikan ruang dan kepercayaan bagi PMI dan KOICA untuk menjalankan program internasional ini.
Sementara itu, Pembantu Ketua (Puket) III Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Sangatta Mustatho dukungan kampus penuh pada kegiatan yang berkaitan dengan pengabdian masyarakat. Berkenaan dengan tri dharma perguruan tinggi, maka 30 orang mahasiswa STAI Sangatta pada program kerjasama internasional KOICA dan PMI amat membanggakan.
“Mereka akan dilepas selama dua hari di masyarakat, mulai dari 24-25 Juni 2022. Alhamdulillah, kita menanggapi positif dan apresiatif. Kampus STAI Sangatta sangat mensupport seluruh mahasiswanya agar berkegiatan. Khususnya kegiatan yang relevan dengan perkuliahan,” terang Puket III STAI Sangatta. (ADV-KOMINFO/Imr/Wal)