WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Kutim, Rizali Hadi, memberikan tanggapan terhadap usulan kenaikan gaji dan insentif bagi para dokter spesialis, yang mencapai kisaran Rp 60 juta hingga Rp 65 juta per bulan.
Rizali Hadi menyatakan bahwa Pemkab Kutim memberikan dukungan terhadap usulan tersebut, namun penting untuk mempertimbangkan sisi anggaran APBD. Dia menegaskan bahwa pembiayaan harus sesuai dengan regulasi yang berlaku.
“Kita selalu siap mengalokasikan anggaran, tetapi harus ada pedoman atau regulasinya. Saya mengajukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai aturan yang telah diterapkan di daerah lain. Apakah menggunakan Peraturan Bupati (Perbup) dan dasar apa yang digunakan dalam Perbup tersebut,” ungkap Rizali Hadi.
Lebih lanjut, Rizali Hadi menambahkan bahwa untuk merealisasikan usulan ini, pihaknya akan terus berkomunikasi dengan pimpinan dan pihak terkait, terutama bagian keuangan daerah. Tujuannya adalah agar usulan kenaikan gaji dan insentif bagi dokter spesialis dapat diwujudkan.
Rizali Hadi juga menekankan pentingnya mencari aturan terkait penambahan tenaga kesehatan. Dia meminta Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) serta Dinas Kesehatan Kutim untuk bekerjasama dalam mencari solusi terkait penambahan tenaga medis, terutama mengingat kebutuhan tenaga kesehatan di Rumah Sakit Muara Bengkal yang sedang mempersiapkan operasionalnya.
“Dengan mengoptimalkan pencarian aturan dan penambahan tenaga kesehatan, kita berharap Rumah Sakit Muara Bengkal dapat segera beroperasi dengan tenaga yang memadai,” tandasnya. (ADV)
