Wartakutim.co.id, Sangatta – Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan jika dalam periode 2021-2023 jumlah tenaga kerja yang terserap di Kutim sekitar 42 ribu orang.
Hal ini mendekati angka yang ditargetkannya Menurutnya, hal itu juga sesuai dengan visi-misi pada saat awal berkampanye yaitu mewujudkan 50 ribu tenaga kerja terserap di Kutim. Yang itu normalnya dalam waktu lima tahun, akan tetapi dengan angka tersebut tentu merupakan capaian luar biasa.
Itu dijelaskannya pada saat Sosialisasi dan Penyusunan Dokumen Perencanaan Tenaga Kerja Makro 2021-2026, garapan Dinas Disnakertrans berlangsung di Hotel Royal Victoria pada Rabu (8/11/2023).
“Penyusunan dokumen perencanaan tenaga kerja makro di lingkungan Pemkab Kutim sangat penting dan merupakan amanah dari undang-undang. Dimana pemerintah akan berupaya menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” jelas Bupati.
Hadir dalam kesempatan itu, Koordinator Subtansi Bidang Tenaga Kerja Makro Kementerian Ketenagakerjaan Rini Nurhayati, Perwakilan Disnakertrans Provinsi Kaltim Moris Marten, Kadisnaker Kutim Sudirman Latif, LPK PT Edukasi Reksa Manajemen Adhetya Rakhmani Fauzi.
“Insya Allah, untuk kelapa sawit tahun 2025 kita akan punya Pabrik Minyak Goreng di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy. Bisa kita bayangkan nanti tenaga kerja formal akan tersedot kesana. Berikutnya ada lagi dua perusahaan yang akan membangun pabrik yakni pabrik margarin dan biodiesel yang semuanya turunan dari kelapa sawit,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Disnaker Kutim Sudirman Latif menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kegiatan tersebut adalah untuk menyusun dokumen tenaga kerja makro di lingkungan Kabupaten Kutim periode 2021-2026.
“Diharapkan dapat memberikan berbagai informasi tentang ketenagakerjaan yang dapat digunakan sebagai bahan perumusan kebijakan, strategi dan program pembangunan ketenagakerjaan di Kutim,” ungkapnya. (Adv-War)