BeritaRagam

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara Wisuda 117 Mahasiswa

686
×

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara Wisuda 117 Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
">

Wartakutim.co.id, Sangatta – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nusantara (STIENUS) Sangatta menggelar rapat senat terbuka di Wisuda ke-XI Tahun 2023. Diikuti sebanyak 117 mahasiswa dari program studi (Prodi) Akuntansi dan Manajemen. Kegiatan tersebut digelar di Ruang Akasia Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi, Sabtu (18/11/2023).

Pada momen tersebut juga diadakan kuliah umum tentang “Peran Strategis Perguruan Tinggi Melalui Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Menyambut Ibu Kota Nusantara (IKN)” yang disampaikan oleh Dahlan Iskan yang merupakan pendiri Jawa Pos Group, Disway, serta mantan Menteri BUMN Periode 2011-2014.

Hadir dalam acara yakni Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, Kepala L2DIKTI Wilayah XI Kalimantan Muhammad Akbar, Perwakilan Forkopimda, Perwakilan STIPER Kutim, Perwakilan STAIS Kutim, Ketua Yayasan Prima Nusantara, Ketua STIENUS Amransyah beserta jajaran dan tamu undangan lainnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Ardiansyah menyampaikan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kutim tahap pertama tahun 2005-2025 hampir selesai. Menurutnya itu sudah on the track (sesuai dengan jalur). Grand desainnya adalah Agrobisnis dan Agroindustri dalam artian membangun industri turunan perkebunan kelapa sawit yang ada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy.

“Sekarang sudah persiapan beroperasi sebuah perusahaan untuk membangun pabrik minyak goreng dari turunan kelapa sawit. Insyaallah tahun 2025 sesuai dengan rencana. Kemudian di tahun 2026 atau 2027 ada lagi satu perusahaan yang ingin membangun pabrik margarin dan biodiesel yang semua itu turunan dari kelapa sawit,” jelasnya. 

Ardiansyah Sulaiman tak lupa menyampaikan pesan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, terkait RPJPD 2025-2045. Bahwa Kabupaten Kutim tidak lagi didefinisikan sebagai daerah penyangga IKN, tetapi menjadi Super Hub atau menjadi tulang punggung perekonomian nasional dalam mendukung IKN.

“Kutim harus mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya. Sesuai yang dipaparkan Bappenas ada 7 potensi yaitu pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, kelautan, pariwisata dan kehutanan. Tidak ada pertambangan, padahal kemampuan fisikal Kutim saat ini sekitar 80 persen ditopang oleh pertambangan batu bara. Memang saya perhatikan kebijakan pemerintah di tahun 2050 batu bara sudah tereliminasi,” jelasnya. 

Ditambahkannya, jika pemerintah daerah sangat mendukung keberadaan perguruan tinggi di Kutim dalam mencetak SDM yang unggul. Diharapkan para wisudawan nantinya bisa membeeilan kontribusi dalam pembangunan sesuai disiplin ilmu yang telah didapatkan. (Adv-War)