WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur telah menyepakati penyertaan modal sebesar Rp 35 miliar kepada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kutim. Kesepakatan yang dicapai pada tahun lalu ini merupakan bagian dari strategi untuk mendukung pengembangan sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di wilayah Kutai Timur.
Anggota DPRD Kutim, Leni Anggriani, menyatakan dukungan penuhnya terhadap langkah ini. Menurutnya, BPR Kutim memiliki potensi besar untuk menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi lokal, khususnya dalam meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku UKM di daerah tersebut.
“Saya mendukung penuh penyertaan modal ini dengan harapan BPR Kutim dapat memainkan peran yang lebih besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Sektor usaha kecil dan menengah sangat membutuhkan dukungan finansial yang memadai untuk berkembang,” ujar Leni Anggriani.
Leni menambahkan, meskipun dirinya belum dilantik menjadi anggota DPRD saat kesepakatan ini disetujui, ia berkomitmen untuk terus mengawasi pelaksanaan penyertaan modal tersebut. Politisi dari Partai Berkarya ini baru saja dilantik sebagai anggota dewan melalui Pergantian Antar Waktu (PAW), menggantikan Apansya yang mundur akibat pindah partai. Leni dilantik bersama Hj. Sari Sudarmisisa yang menggantikan Masdari Kidang pada Selasa, 13 Februari 2024.
Selain mendukung penyertaan modal, Leni juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap penggunaan dana tersebut. Ia berharap bahwa dana yang disuntikkan ke BPR Kutim benar-benar digunakan sesuai dengan tujuan awal, yaitu untuk kepentingan pengembangan UKM. Dengan pengawasan yang baik, potensi penyalahgunaan dana dapat diminimalkan, sehingga dampak positif bagi ekonomi lokal bisa dimaksimalkan.
“Pengawasan yang ketat terhadap penggunaan dana penyertaan modal ini sangat penting agar benar-benar digunakan untuk kepentingan pengembangan usaha kecil dan menengah,” tambah Leni.
Dengan dukungan dan pengawasan yang baik, diharapkan BPR Kutim dapat membantu pengusaha kecil di Kutai Timur mengakses pembiayaan yang diperlukan untuk mengembangkan usahanya, meningkatkan produksi, dan menciptakan lapangan kerja baru, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.