Berita Pilihan

Suporter Indonesia Dituding Xenofobia, FIFA Jatuhkan Sanksi ke PSSI

1156
×

Suporter Indonesia Dituding Xenofobia, FIFA Jatuhkan Sanksi ke PSSI

Sebarkan artikel ini

WARTAKUTIM.CO.ID – Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) resmi menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyusul aksi diskriminatif yang dilakukan sekelompok suporter saat pertandingan Timnas Indonesia menghadapi Bahrain pada 25 Maret 2025 lalu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Anggota Komite Eksekutif PSSI, Arya Sinulingga, menjelaskan bahwa sanksi ini menjadi tamparan dan sekaligus pelajaran penting bagi seluruh pihak, terutama dalam mendidik dan membina para pendukung agar tidak mengulang perilaku serupa di masa mendatang.

“Ini jadi pembelajaran bagi kita semua. Tindakan ini jelas merugikan, dan ke depan kami akan fokus pada literasi dan pendidikan karakter untuk para suporter agar menjauhi tindakan diskriminatif,” ujar Arya dalam pernyataan resminya, Minggu (11/5/2025).

Sanksi FIFA yang tertuang dalam surat resmi bernomor referensi FDD-23338 menyebutkan bahwa PSSI dinilai bertanggung jawab atas nyanyian bermuatan kebencian dari sekitar 200 suporter di sektor utara dan selatan stadion. Aksi itu terjadi di menit ke-80 pertandingan dan dinilai sebagai bentuk xenophobia atau kebencian terhadap pihak asing.

Sebagai konsekuensinya, PSSI dijatuhi denda finansial yang sangat besar — mencapai lebih dari Rp400 juta. Tak hanya itu, FIFA juga mewajibkan Indonesia untuk menutup 15 persen kapasitas stadion, khususnya di area belakang gawang, pada pertandingan kandang berikutnya.

Meski demikian, FIFA menawarkan opsi alternatif: kursi yang ditutup tersebut masih bisa digunakan, asalkan diisi oleh komunitas yang mendukung kampanye anti-diskriminasi seperti pelajar, perempuan, atau keluarga. Mereka juga diwajibkan membawa spanduk bertema “anti diskriminasi” sebagai bentuk edukasi dan penegasan nilai kesetaraan.

Lebih lanjut, FIFA juga meminta PSSI untuk menyusun rencana komprehensif dalam upaya memerangi diskriminasi di sepak bola nasional.

“FIFA sangat menjunjung tinggi nilai kesetaraan, kemanusiaan, dan saling menghormati. Tak boleh ada ujaran kebencian, rasisme, atau bentuk diskriminasi lainnya di dalam stadion,” tambah Arya.

Sanksi ini menambah daftar panjang tantangan yang dihadapi PSSI, dan menjadi pengingat bahwa sepak bola bukan sekadar olahraga, tapi juga medium untuk menjunjung nilai-nilai kemanusiaan dan kebersamaan. (wal)