Bengalon,WARTAKUTIM.com – Jalan Poros Bontang-Sangatta yang rusak, dijadikan lokasi strategis untuk belajar mengemis bagi anak-anak dibawah umur, mereka rela menadakan ember plastik kesetiap pengendara yang melintas demi mengharapkan belas kasih dari pengendara bermotor maupun roda empat.
Para pengemis tersebut, berdiri di jalan yang rusak, mereka membawa alat cangkul, mandau yang digunakan untuk menggali tanah dipinggir jalan untuk menimbun jalan yang berlobang. Sambil minta-minta kepada pengemudi kendaraan yang melintasi jalan rusak.
Perdi dan Gondrong, Dua anak-anak dibawah umur yang menjadi pengemis, mengatakan mereka sudah hampir seminggu mengemis setiap harinya mulai pukul 08.00 wita, hingga pukul 15:00. wita. mereka terpaksa melakukan hal itu karena ingin membantu kedua orang tuanya.
“Kami sengaja mengemis dijalan rusak ini om, untuk membantu kedua orang tua kami dan bahkan orang tua kami tidak mampu menyekolahkan kami”. Ucap perdi dan gonrong saat ditanya wartawan Warta Kutim yang sedang melintas dijalan poros Sangatta-Bontang.
Ketika ditanya, kenapa mereka tidak mau sekolah padahal sekolah gratis sudah disediakan pemerintah ? “Kami mau sekolah om cuman baju sekolah kami tidak ada, makanya kami mengemis dijalanan rusak ini untuk mencari uang supaya bisa membeli baju sekolah”. jawabnya
Sedangkan pengemis lainnya Muna (46) yang membawa satu orang anaknya wawan (8) mengatakan bahwa mereka terpaksa melakukan hal itu karena tidak pekerjaan lain makanya ngemis di jalanan
“Kalau ngemis di kota malu pak, karena bawa anak, dan juga hasilnya sedikit, sedangkan kalau dijalan raya begini tidak ada yang kenal karena pakai topeng (wajah ditutup sebagian dengan kain sarung),” katanya.
Patrik, salah satu warga diseputaran jalan poros Sangatta-Bontang yang sedang melintas yang sempat ditanyaai oleh wartawan Warta Kutim.Com, apa tanggapan bapak mengenai adanya pengemis dibawah umur dijalan poros Bontang-Sangatta ini ? “Perlu perhatian khusus dari Pemda Kutim dan Pemda Kaltim untuk memperbaikin jalan raya ini yang semakin hari semakin berlobang yang bisa mengancam nyawa pengendara jalan yang sedang melintas, disisi lain bisa mencegah anak dibawah umur untuk belajar mengemis”. Jawabnya (bnr)