SANGATTA.SANGATTA. Kawanan pembobol kantor Smart Finance dan Grapari Telkomsel Sangatta, mungkin belum sempat menikmati hasil curiannya, namun sudah keburu ditangkap polisi. Sebab, kawanan yang terdiri dari empat orang ini, ditangkap, dengan barang bukti uang Rp50 juta lebih, setara hasil kerugian yang dicuri dari dua lokasi dimana dia beraksi di Sangatta.
Penangkapan kawanan pencuri, yang diduga sebagai kawanan pencuri antar kota, diakui Kapolres Kutim AKBP Anang Triwidiandoko SIK. “Kawanan pencuri dari dua tempat itu kami sudah tangkap. Penangkapan dilakukan kerja sama dengan Polres Bontang. Jadi mereka ditangkap di Bontang,”jelas Anang.
Dijelaskan, proses penangkapan tidak berjalan mudah. Pelaku pun sempat melakukan perlawanan, hingga akhirnya polisi terpaksa harus melumpuhkan mereka. Mereka melawan dengan menggunakan senjata tajam.
“informasi yang kami dapat, sudah ditangkap (jajaran Polres Bontang, Red.) dini hari tadi (15/12). Identitas pelaku dan barang bukti apa saja yang diamankan kami juga belum tahu, tapi yang pasti, uang yang disita masih Rp50 juta. Anggota langsung kami arahkan ke Bontang,” jelas Kapolres AKBP Anang Triwidiandoko, didampingi Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena.
Dijelaskan, terungkapnya keberadaan pelaku berawal dari hasil penyelidikan pada dua tempat kejadian perkara (TKP). Selain uang, para pelaku diduga membawa telepon seluler yang terdapat di Kantor Smart Finance. Berbekal telepon seluler tersebut, polisi langsung melacak keberadaannya.
“Setelah kami track, ternyata posisinya di Bontang. Kami langsung koordinasi ke Bontang untuk menangkap mereka,” katanya.
Ditanya keterkaitan dengan TKP pencurian lainnya di Gang Damai, yang merugikan pemilik rumah Rp500 juta, Anang mengatakan belum mengarah ke sana. Sebab, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari empat pelaku yang tertangkap..
“Kita masih tunggu hasil pemeriksaan. Kuat dugaan, pelaku merupakan kawanan pencuri lintas daerah,” kata Anang.
Dia pun berpesan untuk dapat meminimalisir potensi aksi kejahatan, masyarakat diharapkan dapat lebih meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya dengan kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling) mulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT).
“Memang saat ini fokus pengamanan kami tertuju pada proses Pilkada (Pemilu Kepala Daerah). Namun, pengamanan terhadap aksi kejahatan tetap kami lakukan. Patroli tetap rutin kita jalankan. Hanya saja pelaku pintar memanfaatkan waktu tertentu dalam beraksi. Oleh karena itu, peran serta masyarakat untuk menjaga lingkungannya sangat kami harapkan,” katanya.
Seperti diketahui Tiga peristiwa pencurian dalam semalam terjadi di Kota Sangatta Kutai Timur (Kutim). Akibat peristiwa tersebut, polisi dibuat kelabakan melakukan olah tempak kejadian perkara Senin (14/12) pagi lalu.
Dari tiga kejadian itu, yang paling banyak menderita kerugian adalah pencurian di rumah di Jalan Yos Sudarso 3 Gang Damai Nomor 63 RT 41, milik Sundoro seorang PNS di bagian Keuangan Sekretariat Kutai Timur. Peristiwa pencurian ini baru diketahui pukul 07.30 wita oleh Heni, pembantu rumah tangga (PRT) yang keseharian bertugas mencuci dan membersihkan rumah. Dalam peristiwa tersebut, pencuri berhasil membawa kabur uang Rp 500 juta yang tersimpan di dalam lemari pakaian di dalam kamar tidur korban. Dari jejak, diperkirakan pelaku berhasil masuk melalui jendela kamar tidur dengan cara mencungkil jendela dan teralisnya. Sementara saat kejadian, rumah korban dalam keadaan kosong karena ditinggal berlibur ke Bontang.
Pencuri juga berhasil membobol sebuah brangkas di kantor Smart Finences Jalan Yos Sudarso 1 Sangatta Utara dan membawa kabur uang Rp 50 juta yang tersimpan dalam sebuah brankas. Pencurian ini baru diketahui pada Senin (14/12) pukul 08.00 wita oleh Abdul, salah seorang karyawan Smart Finences. Selain membobol brankas, pencuri juga membobol brankas kecil. Namun karena isinya hanya berupa dokumen dan surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) maka tidak diambil.
Sementara pencurian ketiga, diwaktu yang samaterjadi di kantor cabang Grapari Telkomsel Sangatta Jalan APT Pranoto Sangatta Utara.. Wahyudi, suvervisor Grapari Sangatta, mengatakan pada pukul 07.30 wita menemukan pintu roling door kantornya sudah dalam keadaan terbuka dan sebuah brankas milik Grapari sudah tergeletak di depan teras kantor. Namun tampaknya kawanan pencuri ini sial karena tidak bisa membobol brankas yang diperkirakan berisi uang tunai Rp 20 juta. Namun dalam peristiwa ini kawanan pencuri hanya menggasak uang tabungan karyawan di dalam celengan dengan jumlah Rp 1,650 ribu.
Kapolres Kutai Timur AKBP Anang Triwidiandoko didampingi Kasat Reskrim AKP Andika Dharma Sena, mengatakan, saat ini polisi masih melakukan pendalaman terhadap 3 peristiwa pencurian tersebut. Apakah dilakukan oleh kawanan yang sama atau tidak. Namun untuk peristiwa pencurian di Smart Finences dan Grapari Telkomsel Sangatta diperkirakan dilakukan lebih dari 2 orang pencuri. Karena untuk mengeluarkan dan membobol sebuah brankas dengan berat diatas 200 kg perlu tenaga lebih dari dua orang.(WAL)