
Sangatta — Tercemarnya sungai Kubur di desa Bumi Etam Kecamatan Kaubun, membuat operasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cabang Kaubun terhenti beberapa hari terakhir ini. Pencemaran tersebut diduga bersumber dari limbah tambang yang ada diwilayah tersebut.
Dirut PDAM Tirta Tuah Benua Sangatta Aji Mirni Mawarni akan meminta bantuan Badan Lingkungan Hidup Kutim untuk mengusuk pencemaran tersebut. Dia mengakui, saat ini BLH Kutim, telah menindak lanjuti laporan yang telah masuk.
“Meskipun telah memiliki hasil lab, namun kita tetap meminta badan lingkungan hidup (BLH) kutim yang dirasa lebih independent untuk melakukan uji ulang di beberapa titik”.Ucapnya
Lebih jauh dia menambahkan, akibat adanya pencemaran itu sejak 2 September 2016 lalu,pihaknya mengurangi jam operasi. Pasalnya, Air baku PDAM dimanfaatkan lantaran tercemar, hal ini dibuktikan dengan ditemukan banyak ikan mati di sungai.
“Dari hasil uji yang dilakukan internal pdam, telah terjadi pencemaran besi (Fe) dan mangan (Mn) yang melebihi ambang batas, yang diduga berasal tambang,”terangnya.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil uji lab pada 01 September 2016 lalu, menunjukan air baku sudah tercemar. Petugas PDAM mengambil sampel dari tiga wilayah yang berbeda. Sampel air 1 menunjukan pH hanya 2,97, besi (Fe) 5,79 ppm, Mangan (Mn) 1,842. Sampel air 2 menunjukan pH hanya 5,54 , besi (Fe) 6,34 ppm, Mangan (Mn) 0,628 dan sampel air 3 menunjukan pH hanya 3,3, besi (Fe) 5,52 ppm, Mangan (Mn) 1,898.
“Berdasarkan hasil uji laboratorium pada ketiga sampel air tersebut semuanya melebihi baku mutu air,”terangnya (wal)