Berita PilihanEkonomiRagam

Anak-Anak Muda di Industri Hulu Migas Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field (1)

461
×

Anak-Anak Muda di Industri Hulu Migas Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field (1)

Sebarkan artikel ini
Legal & Relation Asst Manager Ifni Hidayat (ketiga dari kiri) melakukan koordinasi bersama rekan-rekannya dalam menanggapi pertanyaan wartawan.

SANGATTA, Wartakutim.com – Mata seorang anak perempuan menatap takjub pada kilang-kilang minyak yang berdiri kokoh pada salah-satu lokasi eksploitasi minyak di Duri, Provinsi Riau puluhan tahun lalu. Disaksikan oleh Mentari yang hendak kembali ke peraduannya. Peristiwa tersebut membekas dalam, lalu merajut setiap simpul kerja otak anak perempuan itu hingga ia dewasa.

Mimpi masa kecil yang diperjuangkan sungguh-sungguh oleh Rahmi Ciptaningsih (26). Takkala anak-anak gadis di usianya ramai memilih jurusan kuliah sesuai orientasi gender, seperti jurusan ekonomi hingga kedokteran. Rahmi tetap kukuh pada pilihannya dan mengambil kuliah di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakkan di Institut Teknologi Bandung. “Angkatan saya pada saat kuliah ada 101 orang mahasiswa, dengan jumlah mahasiswi sebanyak 16 orang. Itu termasuk saya. Hal itulah yang membuat saya terbiasa berkomunikasi dengan pria. Tidak menjadi suatu masalah. Sekarang saya telah menggapai mimpi, menjadi wanita yang bekerja di ladang minyak,” ungkap wanita dengan jabatan WIP Supervisor ini.

Sebagai seorang pengawas di Pertamina EP Asset 5 Sangatta Field. Tugas Rahmi ialah memantau kegiatan eksplorasi di ladang-ladang minyak yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Kutai (TNK) di Sangatta Selatan. Saat bertugas dirinya dibantu oleh pihak operator dalam memantau alat-alat pengeboran milik Pertamina EP tersebut.

“Kendala yang ditangani berkaitan dengan kerusakan pompa minyak. Jika ada salah-satu pompa minyak rusak. Sebagai pengawas, saya harus memastikan betul kerusakan sekecil apapun itu. Setelah mendapati masalah yang terjadi, maka harus mengkoordinasikannya dengan rekan-rekan maintenance. Setelah perbaikan selesai, maka produksi akan kembali berjalan seperti biasa dan kami terus melakukan pemantauan ke pompa-pompa minyak lainnya,” terang Rahmi.

***

PT Pertamina EP berdiri pada 13 September 2005, yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero). Tugasnya ialah untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di sektor hulu migas. Perlu diketahui Wilayah Kerja (WK) Pertamina EP dibagi dalam lima asset, yang total keseluruhan sebanyak 21 Field.

Sangatta Field yang berada di Sangatta Selatan, Kabupaten Kutai Timur termasuk dalam PT Pertamina EP Asset 5. Yang tergabung dengan Sanga-sanga Field, di Kutai Kartanegara. Bunyu Field dan Tarakan Field yang terletak di Kalimantan Utara. Menuju arah selatan terdapat Tanjung Field di Tabalong, Kalimantan Selatan. Serta terkahir yakni Papua Field yang berada di Kabupaten Sorong.

Sejalan dengan amanat UU No.20 Tahun 2001 dimana, PT Pertamina (Persero) dituntut untuk mendirikan anak perusahaan yakni PT Pertamina EP dalam mengelola sektor hulu migas. Hal yang merupakan konsekuensi logis dari pemisahan usaha hulu dan hilir. Maka dalam waktu-waktu tersebut hingga sekarang, PT Pertamina EP dituntut untuk bergerak cepat dalam melakukan perekrutan anak-anak muda terbaik bangsa. Turut masuknya perusahaan-perusahaan asing dalam sektor hulu migas,menjadikan persaingan ketat dalam perekrutan anak bangsa di sektor hulu migas.

***

Rahmi Ciptaningsih berpose dibalik sumur ST-160, tugasnya mengawasi proses eksplorasidi Sangatta Field
Rahmi Ciptaningsih berpose dibalik sumur ST-160, tugasnya mengawasi proses eksplorasidi Sangatta Field

Beruntung rasa cinta dan bela negara masih tertanam pada benak anak-anak muda Indonesia. Walaupun rayuan demi rayuan terus bertebaran, dari perusahaan-perusahaan asing yang bergerak di sektor migas. Namun mereka bangga, dapat bekerja dengan PT Pertamina EP yang terus beroperasi hingga saat ini untuk melayani negeri.

Seperti diungkapkan oleh Abdul Rahman Parabuana (36) tentang tawaran bekerja di perusahaan asing, yang sebenarnya terbuka luas. Namun niatan awal untuk mengabdi pada bangsa. Serta komitmen kuat menjadikan Pertamina EP sebagai perusahaan kelas dunialah, yang menuntun dirinya untuk tetap bertahan.

“Sebagai anak muda tentu tantangan adalah sebuah hal yang menarik. Harus dijawab dan diselesaikan. Dengan tantangan maka hidup akan terus berjalan maju. Di Pertamina EP, saya dituntut untuk terus belajar. Terlebih tantangan berupa karakteristik ladang minyak yang berbeda-beda antara Field. Membuat saya menjadi terus bersemangat dan memacu diri menjadi lebih baik,” jelas pria yang menjabat sebagai Production Operator Asst. Manager ini.

Ditanya mengenai tantangan khusus dihadapinya di Sangatta Field? Dirinya menyebutkan, sejak awal daerah eksplorasi di Sangatta Field berada di lokasi Taman Nasional Kutai (TNK). Yang tidak boleh sembarangan, pihak Pertamina EP melakukan berbagai kebijakan tanpa berkoordinasi dengan pihak pengelola TNK. Belum lagi soal efisiensi keuangan yang digalakkan oleh Pemerintah Pusat, berimbas ke segala sektor usaha. Itu tidak saja dirasakan oleh masyarakat luas, bahkan juga berdampak pada sektor hulu migas.

“Selain turunnya harga minyak mentah di pasaran dunia, adanya efisiensi yang dilakukan oleh pemerintah pusat membuat perusahaan mengatur ulang semua program. Sehingga dibutuhkan kejelian untuk mengoptimalkan kemampuan eksplorasi, sehingga pengelolaannya harus efisien dan tetap terarah sesuai acuan umum perusahaan,” ungkapnya pada wartakutim.com.

Sementara itu, Septianur Kurniawan (28) lulusan Teknik Pertambangan ITB pada 2010 lalu. Mengaku jika perusahaan amat fokus dalam mengelola aset Sumber Daya Manusia (SDM). Bertugas sejak awal di Sangatta Field, dalam kurun waktu 3,5 tahun sebagai CSR Staff. Ia merasa betah bekerja. Terlebih perusahaan tetap memberikan berbagai training baik tingkat lokal dan nasional, untuk meningkatkan kemampuan karyawan menghadapi persaingan global.

“Sebagai seorang anak muda. Munculnya rasa haus akan tantangan, amatlah wajar. Namun saya dan kawan-kawan beruntung mendapatkan penyaluran hasrat tersebut. Perusahaan menangkap itu sebagai kekuatan. Sehingga tidak saja training, kami juga diberikan kesempatan melakukan studi banding. Bahkan perusahaan juga memberikan kesempatan dalam periode tertentu untuk melakukan rotasi atau mutasi ke berbagai Field yang dikelola oleh PT Pertamina EP,” tegasnya sembari tersenyum lebar. (NALL)

—BERSAMBUNG—

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.