Warta Parlementeria

Banjir Landa Kecamatan Muara Bengkal, Harga Sembako Melambung Tinggi

143
×

Banjir Landa Kecamatan Muara Bengkal, Harga Sembako Melambung Tinggi

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kutai Timur dan anggota Fraksi Golkar asal dapil 4 Iriansyah
Anggota DPRD Kutai Timur dan anggota Fraksi Golkar asal dapil 4 Iriansyah

WARTAKUTIM.co.id, SANGATTA, Anggota DPRD Kutai Timur asal dapil 4 Iriansyah mengatakan, banjir yang melanda di beberapa desa di kecamatan Muara Bengkal pada pekan lalu, membuat beberapa kebutuhan pokok di wilayah tersebut sangat sulit untuk didapatkan.

“Akibat banjir, jalanan sulit diakses sehingga distribusi kebutuhan pokok di kecamatan Muara Bengkal sangat sulit dan kebutuhan pokok menjadi langkah. Harganya pun melambung tinggi,”ujar pria yang akrab disapa Ir ini, belum lama ini.

Namun, pihaknya mengaku belum memantau langsung pasar, sehingga Ia belum mengetahui kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan harga yang cukup tajam.

“Ini saya dapat informasi dari beberapa warga disana (Muara Bengkal). Biasanya itu, dari pengalaman tahun tahun sebelumnya, harga beras, daging dan ayam harganya cukup tinggi. Apalagi menjelang lebaran seperti ini,”katanya

Menurut anggota Fraksi Golkar ini, menjelang lebaran Idul Fitri, warga di 7 desa di kecamatan Muara Bengkal sangat membutuhkan kebutuhan pokok. Pihaknya, sudah mengkomunikasikan ini dengan fraksi Golkar dan pemkab Kutim.

“Tiga atau dua hari ini kedepan saya akan turun lokasi banjir dan mendengarkan langsung kebutuhan warga. Setelah itu saya akan laporkan ke Ketua DPRD dan Ketua fraksi Golkar serta Pemkab Kutim,”katanya.

Lebih  jauh dia mengatakan, Muara Bengkal adalah daerah yang hampir tiap tahun dilanda banjir. Banjir yang terjadi di wilayah tersebut akibat meluapnya sungai Telen dan sungai Muara Wahau.”Hampri tiap tahun banjir terjadi, wilayahnya kami memang sangat rendah sehingga tiap tahun kami dilanda banjir,”katanya

Banjir tersebut kata dia, selain merendam rumah warga juga merendam puluhan hingga ratusan hektar areal persawahan dan perkebunan sawit baik perusahaan maupun milik warga.  (wal)