
WARTAKUTIM.co.id, SANGATTA. Sekertaris Kabupaten (Sekkab Kutim) Irawansyah mengakui gejolak ekonomi nasional, sebagai penyebab terhambatnya penyelesaian trestle pelabuhan Sangatta. Dimana, akibat gejolak ekonomi itu, APBN-P, dipotong, termasuk anggaran untuk pelabuhan Kenyamukan, Sangatta.
“Batalnya penganggaran trestle dikarenakan ada pemangkasan anggaran belanja Negara tahun 2017. Tapi saya berharap, pemerintah pusat akan menepati janjinya untuk menyelesaikan pekerjaan trestle, dengan menganggarkannya dalam APBN tahun depan,” kata Irawansyah Kepada wartawan, usai memimpin caffee morning, Senin (28/8/2017).
Dikatakan, untuk mendukung percepatan penyelesaian pelabuhan kenyamukan Sangatta, pemkab juga sudah menganggarkan sisi darat melalui alokasi anggaran multi years yang akan dikerjakan mulai tahun depan. Bahkan, proses lelang pekerjaan ini, sudah dalam tahap pelelangan.
“Kami berharap, pemerintah pusat tahun depan benar-benar menganggarkan penyelesaian trestle pelabuhan. Sedangkan sisi darat, mulai tahun depan, juga akan dibangun, namun menggunakan anggaran APBD Kutim, dengan skema pembiayaan multi years,” katanya.
Irawasyah berharap, pelabuhan Kenyamukan ini bisa segera diselesaikan, dengan harapan natinya, saat mulai beroperasi, maka banyak keuntungan yang bisa diperoleh pemerintah termasuk masyarakat yang beraktifitas di sana. Dimana, selain ada pemasukan bagi pemerintah daerah, dipastikan aka nada imbas ekonomi bagi masyarakat.
“Harapan kita, pelabuhan ini secepatnya beroperasi. Karena itu, pada pembangunan jalan pendekt, maka dipercepat, dengan kerja sama dengan TNI, namun pada akhirnya, karena proyek yang didanai APBN belum selesai, maka akhirnya tetap tertunda. Saya berharap, pembangunan ini tidak tertunda lagi, agar akhir tahun depan, bisa operasi,” harap Irawasyah.