Kepala Bapemas Kutai Timur, Erlyan Noor mengatakan sejumlah desa di Kutim, telah layak untuk di jadikan sebagai kelurahan. Namun dalam proses pengalihan dari desa ke kelurahan sering mendapat kendala dilapangan serta masalah tehnis dilapangan.
“Kendala utamanya itu harus melalui perda (Peraturan Daerah- RED), ada beberapa tokoh tokoh dan orang orang tertentu mencoba menghalangi dalam perubahan itu.” Kata Kepala Bapemas Erlyan Noor, kepada wartawan di ruang kerjannya, Selasa (17/12).
Salah satu contoh desa yang akan diubah statusnya Kata Erlyan Noor, desa Swarga Bara. Menurutnya desa Swarga bara sudah memenuhi syarat untuk di ubah statusnya menjadi kelurahan.” Jika melihat Desa Swarga Bara sudah memenuhi syarat untuk di ubah statusnnya menjadi kelurahan. Namun kendalannya itu tadi (beberapa masyarakat tidak mau di ubah statusnnya)” ungkapnnya.
Dikatakannya, desa sudah menjadi kelurahan, maka desa itu bisa akan lebih maju apabila sudah di jadikan kelurahan. Pelayanan akan lebih mudah serta pembiayaan pembangunan bisa ditanggung sepenuhnya oleh dana APBD. Seorang Lurah kata mantan pegawai departemen penerangan Kaltim ini, minimal di jabatan oleh eselon IV atau III.
“Selama ini pembangunan desa di biaya dari ADD, yang nilainnya tidak cukup untuk dapat membangun didesa melalui dana ADD, walau didesa juga ada dana PMPN dan dana CRS dari perusahaan,” Katanya
“Jika kepala desa bagus juga, pasti desanya juga bisa lebih maju. Apalagi desa merupakan otonomi khusus sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2004” Teranngnya.
