Presiden Jokowi telah menetapkan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota baru negara Indonesia. Nantinya wilayah Kabupaten Kutai Karatanegara dan Penajam Paser Utara akan menggantikan DKI Jakarta.
Dengan perpindahan Ibu Kota tersebut, Kalimantan Timur menjadi sorotan. Tak terkecuali soal harga kendaraan baru yang disebut lebih mahal, karena adanya perbedaan nilai BBN (Bea Balik Nama).
Contohnya banderol mobil Toyota di Samarinda, Kalimantan Timur. Untuk Avanza harganya Rp238,173 juta sampai Rp268,623 juta. Sedangkan di Jakarta harganya mulai dari Rp191,100 juta sampai Rp221,250 juta.
Artinya ada selisih Rp47,073 juta untuk varian terendah, dan Rp47,373 juta di varian tertinggi. Bahkan banderol mobil harga terjangkau atau yang disebut Low Cost Green Car (LCGC) di Kalimantan sudah di atas Rp160 juta semua.
Seperti Calya yang harga jualnya mulai dari Rp172,425 juta sampai Rp193,725 juta, dan harga Agya menyentuh angka Rp175,325 juta sampai Rp193,175 juta. Dibandingkan dengan Jakarta, tentu sangat jauh lebih murah.
Karena di Ibu Kota saat ini, Calya masih dilego Rp138,850 juta sampai Rp156,400 juta. Artinya untuk varian terendah selisih harganya mencapai Rp36,475 juta, dan untuk varian tertingginya lebih mahal Rp36,775 juta.
Begitu pun dengan Agya, di DKI banderol mobil perkotaan tersebut hanya Rp138,200 juta sampai Rp157,350 juta. Dibandingkan dengan Samarinda, artinya lebih mahal Rp37,125 juta di tipe terendah, dan Rp35,825 juta tipe tertinggi.
Salah satu tenaga penjual diler Graha Toyota di Samarinda, Kalimantan Timur, Iis Sandi mengatakan, perbedaan harga on the road Jakarta dan Kalimantan memang jauh, namun kalau sudah dipotong diskon agak terjangkau.
“Perbedaan harganya beragam, Fortuner saja bisa Rp40-50 jutaan, tapi kami juga kasih cashback. Karena di Kalimantan BBN-nya sekitar 15 persen, lima persen lebih tinggi dari Jakarta yang sekarang masih 10 persen. Kalau menurut saya masalah ongkos kirim juga pengaruh,” ujarnya kepada 100KPJ, Kamis 29 Agustus 2019.
Sumber : Klik disini >>>>