Berita PilihanKaltimRagam

Mengulur Naga dan Belimbur! Puncak Erau Adat Kesultanan Kutai

268
×

Mengulur Naga dan Belimbur! Puncak Erau Adat Kesultanan Kutai

Sebarkan artikel ini

TENGGARONG – Minggu (15/9) siang tadi merupakan puncak pelaksanaan Erau Adat Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura, yang dipusatkan di Keraton atau Musuem Mulawarman Tenggarong. Acara yang dimulai sejak 8 September 2019 lalu, menghadirkan berbagai prosesi resmi Kesultanan, yang mana tiap prosesi tidak lepas dari kehadirian Sultan Kutai XII Aji Muhammad Arifin.

Mengulur naga dan belimbur adalah ritual sakral dari upacara adat Kutai, dimana rombongan pasukan dari Kesultanan mengarak sepasang repilka naga untuk kemudian dilepaskan di Kutai Lama, yakni wadah yang menjadi legenda Sang Naga berada. Sebelumnya diawali pembacaan riwayat naga dan dilanjutkan dengan upacara tepong tawar.

Sultan Kutai XII Aji Muhammad Arifin menyebutkan Erau Adat Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura merupakan warisan leluhur dari pihak Kesultanan, sehingga harus dilestarikan dan dijaga marwahnya dengan baik. Erau tentu hanya ada di Kesultanan dan dirayakan bersama seluruh rakyat kutai, yang dipusatkan di Tenggarong, Kutai Kertanegara.

“Belimbur sendiri merupakan perlambang dari rasa suka cita yang dirasakan oleh seluruh rakyat kutai, atas berakhirnya prosesi erau adat kesultanan. Selain jadi kewajiban untuk menjaga dan melestarikan budaya luhur bangsa, hal ini jadi magnet tersendiri untuk pengembangan sektor pariwisata,” ungkap Sultan Kutai XII Aji Muhammad Arifin.

Perlu diketahui, Erau Adat dilakukan oleh Kesultanan dengan mengundang seluruh tokoh pemuka masyarakat yang mengabdi kepada kerajaan. Mereka datang dari seluruh pelosok wilayah kerajaan dengan membawa bekal bahan makanan, ternak, buah-buahan, dan juga para seniman. Dalam upacara Erau ini, Sultan serta kerabat Keraton lainnya memberikan jamuan makan kepada rakyat dengan memberikan pelayanan dengan sebaik-baiknya sebagai tanda terima kasih Sultan atas pengabdian rakyatnya. (Arso)