Praktek penambangan yang baik dan benar (good mining practice), yang merupakan ciri utama penambangan PT Kaltim Prima Coal (KPC), kembali mendapat pengakuan dari pemerintah dan para akademisi. Hal itu dibuktikan dengan perolehan empat penghargaan bagi KPC dalam ajang Indonesia Green Award (IGA) ke 5,tahun 2014, pada pertengahan Juni lalu, (18/6).
Manager HSES & Energy Management Gunawan Muhammad mengatakan, empat penghargaan yang diraih KPC, antara lain pada bidang, penyelamatan sumber daya air serta pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan perbarukan. Berikut berupa pengembangan pengelolaan sampah terpadu dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Penghargaan Indonesia Green Awards diinisiasi oleh The La Tofi School of CSR dan didukung oleh Kementerian Kehutanan dan Kementerian Perindustrian RI. Penghargaan ini didedikasikan kepada para pihak yang telah melakukan upaya-upaya luar biasa melalui berbagai program untuk menyelamatkan bumi.
Penghargaan diberikan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan diterima oleh Chief Operating Officer (COO) KPC R. Utoro bersama GM HSES Imanuel Manege, Gunawan Muhammad dan Louise G. Pessireron, Manager Project Management and Evaluation. R. Utoro didampingi Gunawan Muhammad mengatakan, empat penghargaan yang diterima KPC ini merupakan salah satu bukti keseriusan perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan dari operasi tambang. Hal ini merupakan salah satu bagian dari perwujudan dari aplikasi Good Mining Practice.
Berdasarkan penilaian para juri IGA 2014, KPC telah melakukan upaya luar biasa dalam empat aspek sehingga patut mendapatkan apresiasi atas komitmen dan upaya perusahaan. Empat hal itu adalah upaya konservasi sumber daya air. Dalam hal ini, KPC dinilai telah melakukan upaya konservasi sumber daya air secara sistematis dan berdampak positif pada ketersediaan air tanah bagi kehidupan masyarakat.
Hal kedua yang dilakukan berupa efisiensi penggunaan energi dan inisiatif perusahaan dalam mengembangkan energi baru dan terbarukan sebagai upaya mengganti energi fosil. Berikut berupa inisiatif dalam mempertahankan keanekaragaman hayati, baik ekosistem laut maupun darat. Kegiatan ini ternyata mampu mempertahankan mata rantai kehidupan alam berlangsung normal.
Inovasi keempat yang diapresiasi oleh para juri IGA adalah inovasi dalam sistem pengolahan sampah, baik limbah B3 maupun sampah umum. Dalam hal ini, termasuk upaya perusahaan melakukan pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan sampah umum dari perusahaan dan lingkungan perumahan.
R. Utoro mengatakan, empat penghargaan yang diterima KPC merupakan wujud kerja keras dan kerjasama seluruh karyawan dan masyarakat sekitar tambang. Karena itu Ia mengucapkan terima kasih atas partisipasi serta dukungan semua pihak sehingga aplikasi good mining practice di KPC mendapat pengakuan berbagai lembaga di dalam dan luar negeri.(*)