Sangatta,wartakutim.com – Para pekerja Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) PT Pertamina EP Sangatta Field beserta perwakilan dari Federasi Serikat Buruh Demokrasi Seluruh Indonesia (FSBDSI) menyampaikan orasi tuntutan kenaikan upah kepada lima perusahaan vendor yang menaungi mereka. Orasi yang diikuti oleh sekitar 200 orang pekerja ini dimulai pukul 08.45 bertempat di depan Kantor Besar PT Pertamina EP Desa Sangkima, Selasa (19/08).
Tuntutan yang dikehendaki oleh para pekerja TKJP kepada Perusahaan Penyedia Tenaga Kerja Jasa Penunjang (PJP) antara lain naiknya upah pekerja berdasar ketentuan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kutai Timur tahun 2014.
PT Pertamina EP Sangatta Field selaku perusahaan yang menjalin kontrak kerjasama dengan vendor untuk tenaga kerja penunjang ini mengakomodasi tuntutan para pekerja penunjang sesuai dengan koridor yang ada. Abdul Muhar selaku Field Manager PT Pertamina EP Sangatta Field turut menemui pekerja penunjang dan menerima langsung berkas tuntutan yang disampaikan oleh David Mario Ugak selaku perwakilan FSBDSI.
Menjawab tuntutan para pekerja TKJP terkait kenaikan upah, Abdul Muhar menyatakan bahwa usulan perubahan atau kenaikan besaran Upah Minimum Sektoral Provinsi/ Kabupaten (UMSP/ UMSK) bukan menjadi kompetensi PT Pertamina EP Sangatta Field.
“Mengacu ketentuan Peraturan Menteri No.7 tahun 2013 mengenai upah minimum, PT Pertamina EP Sangatta Field tidak memiliki kapasitas dalam menetapkan UMSP/ UMSK, melainkan Dewan Pengupahan DPRD Kabupaten Kutai Timur,” tegas Abdul Muhar.
Sedangkan untuk upah terendah yang diterima pekerja penunjang PT Pertamina EP Sangatta Field saat ini sudah di atas upah minimum seperti yang tertuang di ketentuan UMK Kabupaten Kutai Timur tahun 2014. Hanya saja, untuk standar UMSK sektor Minyak dan Gas di Kabupaten Kutai Timur belum terbentuk.
Seusai menyampaikan orasi kepada manajemen PT Pertamina EP Sangatta Field, massa kembali melanjutkan mobilisasi menuju Kantor DPRD Kabupaten Kutai Timur dengan didampingi pihak kepolisian.
