Sangatta,WARTAKUTIM.com — Dampak musim kemarau panjang mengakibat debit air sungai Sangatta menurun, Hal ini sangat mempengaruhi hasil produksi air bersih PDAM yang jadi menurun. Biasanya dalam kondisi normal PDAM mampu memproduksi 230 liter per detik. Di masa kemarau ini PDAM sangatta hanya mampu memproduksi 190 liter per detik
Direktur utama PDAM Kutim Adjie Mirni Mawarni mengatakan, akibat penurunan produksi air di IPA Sangatta, pihaknnya mengambil kebijakan untuk melakukan Jadwal bergiril (pemadaman Bergilir). Dan penggiliran air dengan sistem membagi dua wilayah, yang dimana pergiliran itu dilakukan 3 kali dalam satu minggu.
“Kalau Sangatta, kita lakukan penggiliran. Kalau kecamatan lain belum dilakukakan penggiliran karena air baku PDAM masih normal meski kemarau melanda,”ujar Mawarni saat di hubungi melalui telepon seluller, Selasa (14/10).
Dikatakanya, untuk penggiliran ini akan dibagi dua wilayah, dimana pergiliran itu dilakukan 3 kali dalam satu Minggu. Selain wiyalah Sangatta Utara yang mengalami penurunan jumlah produksi. Kecamatan Sangatta Selatan juga mengalami penurunan. Namun penurunan itu tidak berdampak cukup parah terhadap pelanggan.
Disebutkan, wilayah satu terdiri dari Sangatta Baru yang mencakup kelurahan Teluk lingga, desa Swarga bara dan Singa gembara. Sedangkan untuk wilayah dua yakni Sangatta mencakup desa Sangatta Utara.
“Hanya Sangatta Utara yang mengalami penggiliran, karena air baku dan produksi menurun. Cabang Sangatta Selatan juga mengalami penurunan demikian juga dengan Teluk Pandang.”katanya
Namun, meskipun mengalami penurunan di kedua cabang tersebut, kata Marwani namun tidak begitu berpengaruh dan tidak ada penggiliran.
Dikatakannya penurunan air baku dari Sungai Sangatta belum Sangatta siknifikan, namun ketika ditanya wartawan tentang penururan air baku sungai Sangatta. Dia tidak dapat memastikan penurunan tersebut.”yang tahu penurunan itu, hanya bagian produksi.”katanya.
Selain air baku menurun, katanya, ada faktor lain yang mempengaruhi penurunan jumlah kapasitas produksi air bersih. Menurutnya penurunan itu juga di sebabkan oleh kondisi mesin air dan genset di PDAM Sangatta mengalami perbaikan dan perawan serta minimnnya BBM.
“Ini juga bukan karena debit air bakunnya menurun. Memang kondisi kita memang banyak perawatan, otomatis produksi jadi naik turun.”katannya