Pengamat : Musda Golkar Kaltim Di Jakarta, Bukan Musda Lanjutan Di Balikpapan

SAMARINDA – Musda Golkar Kaltim kembali mengalami penundaan pelaksanaan. Rencananya Musda yang akan di gelar di Jakarta pada tangga 10 Juni, kemudian diubah ke tanggal 14 dan sekarang muncul lagi isu akan digelar oleh DPP Partai Golkar di Jakarta tanggal 16 – 18 Juni 2016.

Pengamat politik dari Samarinda, Anton Lee, menganalisa, penundaan pelaksanaan Musda Kaltim sarat dengan kepentingan. Terutama kubu-kubu dari dua kandidat ketua, HM Said Amin dan Rita Widyasari.

“Ini sudah terlihat ada tarik menarik kepentingan. Saya membaca di media, bahwa akan ada Juklak (Petunjuk pelaksanaan) yang baru sebagai penyesuaian dengan hasil Munas di Bali yang memilih Setya Novanto. Juklak ini berpotensi merugikan salah satu kandidat,” kata Anton Lee, Master Ilmu Politik alumni  universitas di Australia ini.

Penerbitan Juklak baru untuk Musda Kaltim, memberikan petunjuk bahwa Musda yang bakal digelar kembali oleh DPP Partai Golkar di Jakarta bukanlah Musda lanjutan. Seperti diketahui Musda Partai Golkar Kaltim diambilalih pelaksanaannya oleh DPP setelah acaranya dibuka Ketua Umum Aburizal Bakrie ketika itu.

“Kalau benar ada Juklak baru, itu berarti Musda kali ini bukan lanjutan dari Balikpapan. Ini murni Musda baru. Diulang dari awal,” ujarnya.

Anton mengatakan, dengan Juklak baru akan kembali mengatur mengenai tekhnis penyelenggaraan Musda, teknis panitia OC dan SC, teknis siapa menjadi peserta sah dalam Musda.

“Siapa peserta sah diperiksa lagi. Padahal dulu dalam Musda di Balikpapan soal peserta sudah diketahui dari undangan yang dikirimkan,” ujarnya lagi. Bisa saja, peserta mengalami perubahan karena dinamika yang berkembang sejak penyelenggaraan pertama 12-13 Maret di Grand Senyiur Hotel sampai sekarang.

“Saya melihat ada potensi pelanggaran besar jika menggunakan Juklak baru itu. Dan pasti ada yang dirugikan jika menggunakan Juklak baru itu,” ujarnya tanpa merinci. #le

Sumber : BERITAKALTIM.com