AdvetorialWarta Parlementeria

Sobirin : Keberadaan Da’i Muda Penting Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa

223
×

Sobirin : Keberadaan Da’i Muda Penting Untuk Menjaga Keutuhan Bangsa

Sebarkan artikel ini
Ketua MUI Kutai Timur, Sobirin

WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Menjaga moral generasi muda, terkait berbagai tantangan ideologi asing yang dapat merusak dan menyebabkan perpecahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah kewajiban setiap elemen bangsa. Untuk itulah fokus dan perhatian terhadap upaya-upaya pencegahan, dilakukan dengan cermat oleh Drs. H. Sobirin Bagus, MM melalui pendekatan kultural keagamaan.

Hal ini bukanlah perkara yang baru, bagi lelaki lebih dikenal sebagai salah-satu pemuka agama Islam di Kutai Timur ini. Mengingat dirinya pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), membuat kepekaannya pada persoalan-persoalan keagamaan menjadi begitu detail.

Adanya pola penyebaran hoax hingga ujaran kebencian ditingkatan masyarakat secara masif melalui media sosial, adalah upaya nyata dalam memecah belah persatuan bangsa. Untuk itu sendi-sendi utama keagamaan semacam aktifitas pengajian ibu-ibu, pengajian malam selasa di mushola-mushola, hingga TK/TPA untuk anak-anak sekolah menjadi gerbang utama dalam menjaga semangat kebangsaan yang dibalur dengan semangat ukhuwah islamiyah.

“Jati diri bangsa ini telah dibangun lama oleh para pendiri-pendiri bangsa, untuk itulah peran strategis lembaga keagamaan tradisional dan modren ialah mampu menjaga dan menguatkan integritas kebangsaan sejak lama. Hal ini dibuktikan oleh sejarah panjang baik melalui organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama maupun Muhammadiyah” ungkapnya.

Sehingga upaya lain yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan menggarap pelatihan untuk para da’i muda, sungguh sangat benar sekali dilakukan. Baik dalam hal penyiapan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), mengatasi kekurangan da’i-da’i di daerah pedalaman dan pesisir. Sehingga aktifitas keagamaan di wilayah Kutim dapat meneduhkan dan melalui da’i muda terwujudkanlah konsep menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Keberadaan da’i muda yang dipersiapkan sejak dini, dengan memberikan pelatihan untuk anak-anak sekolah tingkat MTs hingga MAN. Selain mampu membentuk karakter anak muda, juga mampu menjawab tantangan masa kini dengan prespektif dan pola yang cerdas melalui anak-anak yang telah dilatih tersebut. Yang terpenting tetap menjaga keutuhan NKRI,” jelas lelaki yang gemar memakai peci hitam ini. (ADV DPRD Kutim)