“yang jadi pemilkiran saya hari ini, bagaimana agar buaya yang telah masuk di Polder itu bisa dipindahkan agar tidak membahayakan masyarakat, khususnya yang memancing ikan, atau berolaraga dayung,” katanya.
Seperti diketahui, polder Dayung dibuat pemerintah awalnya sekedar untuk pengendalian bajir. Namun dalam perkembangannya, kini berfungsi sebagai sarana olahraga, saranah untuk memancing ikan, termasuk sarana hiburan masyarakat. Tak salah, setiap hari, ratusan warga berbaur di lokasi itu tiap sore. Ada yang datang untuk memancing, ada yang olaharaga lari, ada yang berolahraga sepeda. Akibatnya, lokasi sekitar 23 hektare itu juga telah memancing puluhan pedangan untuk datang mengelar jualannya di lokasi itu tiap sore.
Imran, salah satu pengunjung mengakui, dia sering olahraga di lokasi itu, sejak pinggir polder dipasangi batako. “Kan sekarang enak, karena kelilinga sudah dibuat jalan yang dipasangi batako. Jadi enak untuk lari. Yang kurang di sini, hanya masalah tempat sampahnya, banyak yang rusak. Kemudian, MCK- hanya satu lokasi. Mestinya dibikin beberapa lokasi, agar lebih enak,” katanya. (ADV/Ima)