Advetorial

7 Kades di Muara Bengkal Usulkan Ini Ke Bupati Kutim

445
×

7 Kades di Muara Bengkal Usulkan Ini Ke Bupati Kutim

Sebarkan artikel ini
KOMPAK: Jajaran Pemkab Kutim dipimpin Bupati Ismunandar didampingi Wabup Kasmidi dan Seskab Irawansyah berfoto bersama dengan Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Muara Bengkal. (Foto: Irfan/humas)
KOMPAK: Jajaran Pemkab Kutim dipimpin Bupati Ismunandar didampingi Wabup Kasmidi dan Seskab Irawansyah berfoto bersama dengan Camat dan Kepala Desa di Kecamatan Muara Bengkal. (Foto: Irfan/humas)

MUARA BENGKAL-Diskusi Rapat Koordinasi (Rakor) dibalut kegiatan Halal bi halal Safari Syawal 1439 H berjalan interaktif. Bupati Kutai Timur (Kutim) memimpin jalannya kegiatan sembari menjawab langsung pertanyaan dari tujuh Kepala Desa (Kades) mulai dari Desa Mulupan, Senambah, Ngayau, Muara Bengkal Ilir, Muara Bengkal Ulu, Benua Baru, dan Batu Balai.

Dimulai dari Desa Senambah, menurut Kades Iswadi selain usulan mendesak perlu masuknya jaringan listrik didaerahnya juga masuknya air bersih. Selain itu didaerahnya tengah dikerjakan proyek multiyears perbaikan jalan.

Bergeser ke Kades Mulupan Fathul dirinya melaporkan terkait prioritas masuknya air bersih juga dan instalasi PLN agar perkampungan warga merasakan setrum. Tidak hanya itu didaerahnya menunggu keseriusan dalam penyelesaian peningkatan jalan akibat gangguan faktor alam.

“Jika musim hujan turun lokasi jalan terendam air cukup parah karena terjadi banjir, perlu adanya perhatian kontraktor pekerja segera secepatnya peninggian jalan dirampungkan,” terangnya.

Selanjutnya kebutuhan Desa Batu Balai yaitu juga masuknya air bersih PDAM. Kedua pembangunan Rumah Sakit Pratama di daerahnya pasalnya hingga kini miris ketika pasien dirujuk ke Samarinda saat di pertengahan jalan nyawanya tidak tertolong karena jarak tempuh yang jauh.

“Rumah Sakit Pratama ini dirasa sangat penting dinantikan kehadirannya masuk di Muara Bengkal,” terang Kades Batu Balai Arif Busman.

Pertanyaan ini pun langsung dijawab Kadis Kesehatan dr Bahrani menurutnya terkait permintaan masyarakat untuk Rumah Sakit Pratama ini anggarannya ada di APBD Provinsi bukan menggunakan APBD Kutim.

“Lagi diusulkan ke Provinsi, terkait anggaran pembangunan. Kita tahun ini lebih fokus menjadi skala prioritas yaitu pembangunan Puskesmas baru atau bangunan Puskesmas yang lama diperbaiki saja. Dinkes dalam hal masih mengecek opsi atau pilihan mana yang lebih baik sembari menunggu Dana Alokasi Khusus (DAK) keluar,” katanya.

Bupati Ismunandar pun ikut ambil suara, dikatakan mantan Kepala Dinas PU saat bertugas di Bontang itu berharap Gubernur Kaltim terpilih dan dilantik pada 18 Desember nanti adalah putra asli Kutim.

“Kita berdoa saja, perhatian Gubernur baru menjadi porsi besar untuk pembangunan infrastruktur Kutim. Namun saya tekankan tetap himbauan mendirikan Rumah Sakit ini jangan asal pasalnya tidak semua pratama berhasil, ada sekitar 10 Rumah Sakit Pratama akhirnya fungsinya hanya mirip puskesmas. Jadi penanganan harus serius,” terang Ismu.

Untuk Ngayau membutuhkan mobil ambulance dikarenakan harus melewatinmedan tempur dengan kontur jalan tanah cukup merepotkan ketika melakukan aktivitas medis, kedua pembangunan SDN 01 karena masih bertahan dengan gedung lama yaitu di tahun 80an, dan dibangunkan kantor desa terpadu terbaru serta rehab atap puskesmas yang bocor.

“Empat usulan ini saya minta direalisasikan segera,” ucap Kades Ngayau Aming.

Di Muara Bengkal Ulu perlu keberadaan pasar. Menurut Kades Wahidi Mashur didaerahnya bangunan pasar dinantikan warga selama ini untuk aktivitas perekonomian di wilayahnya bergeliat.

Lanjut ke Muara Bengkal Ilir menurut Kades setempat usulan anggaran sudah terserap untuk mengerjakan jalan sepanjang 180 meter. Parbaikan atau rehab rumah guru sebanyak 5 unit. Selanjutnya ada permasalahan data kependudukan yang tidak valid. Kadang salah sasaran ketika membantu warga tidak mampu ternyata warga mampu. Terakhir Desa Benua Baru masih mengusulkan peningkatan infrastruktur jalan menuju akses ke Kecamatan lain. (hms13)