WARTAKUTIM.CO.ID – Wakil Ketua DPRD Kutai Timur Yulianus Palanggeran, menyayangkan aksi pembakaran buah sawit yang dilakukan petani perkebunan sawit akibat tidak dapat di jual ke pihak perusahaan.
“Itu yang kita menyayangkan tindakan itu. Mengapa mereka membakar sawitnya, karena tidak ada perusahaan yang mau membeli. Pihak perusahaan harusnya mengakomodir petani sawit dan membeli sawit mereka. Perusahaan harus bisa menjadi mitra untuk semua masyarakat, khususnya petani sawit,”katanya
Seharusnya, kata Ia, ini tidak perlu ada pembakaran. Jika ada tindakan dari pemerintah daerah dengan mengundang perusahaan dan para petani sawit untuk berdialog terkait dengan hasil panen petani yang ada disekitar perusahaan.
“masyarakat harus menjadi mitra dengan perusahaan. Alangkah anehnya jika sawit masyarakat tidak diakomodir perusahaan. Kalau misalnya tidak diakomodir, apakah pemerintah harus diam,”ungkapnya.
Menurutnya, pembakaran yang dilakukakan oleh petani sawit adalah bentuk kekecewaan dan protes agar ada perhatian dari pihak pemerintah terhadap nasib para petani. “pada saat kami mengadakan hearing dengan pihak perusahaan dan petani sawit, saya meminta pihak perusahaan untuk bisa bermitra dengan seluruh masyarakat khususnya petani sawit,”katanya.
Lebih jauh ia mengatakan, seharusnya pemerintah daerah memiliki regulasi yang tidak merugikan kedua bela pihak, khususnya merugikan petani. “Jika ada regulasi yang bisa mengatur tentang penjualan hasil sawit dan dilanggar pihak perusahan, mereka wajib ditindak kalau perlu di stop untuk beroperasi di Kutim,””katanya (Wal)
