Berita PilihanNasional

Kasmidi: Kita Harus Bersiap Menyongsong Ibukota Negara

265
×

Kasmidi: Kita Harus Bersiap Menyongsong Ibukota Negara

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Kasmidi Bulang

SANGATTA – Pertemuan antara Gubernur Isran Noor dengan pimpinan Kabupaten/Kota se-Kalimantan Timur pada beberapa waktu lalu di Balikpapan. Membahas persiapan Kaltim menjadi kawasan Ibukota Republik Indonesia menggantikan DKI Jakarta, disambut baik oleh Pemkab Kutai Timur.

Wakil Bupati Kasmidi Bulang menyebutkan bahwa dalam pertemuan dengan seluruh pimpinan pemerintahan di Kaltim, dimana posisinya saat itu mewakili Bupati Ismunandar. Memang belum diputuskan daerah mana yang dipilih pada waktu itu, masih ada nama Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan juga Kalimantan Timur.

“Seperti yang sudah kita ketahui bersama keputusannya. Dari hasil kajian yang dibentuk oleh Bapak Presiden, membuat Kaltim kemudian ditetapkan sebagai Ibukota Negara yang baru. Insya Allah, pembangunan ibukota negara akan dimulai dari tahun 2021 sampai dengan 2024. Yang pertamakali dibangun adalah istana negara, lalu kantor-kantor lembaga negara, termasuk lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif.

Kasmidi menerangkan, kenapa hal tersebut dijadikan sebagai pembangunan awal. Karena memang ini merupakan perlengkapan-perlengkapan sentral yang harus dibuat, dengan alokasi waktu 3 tahun pengerjannya. Setelah itu dari 2025 hingga 2029 baru dibangun, semisal perumahan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, serta lembaga-lembaga lainnya.

Sesudah pertemuan dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, dirinya kemudian melanjutkan ke acara reunian alumni SMA Kartika Balikpapan. Dalam pertemuan tersebut muncul pertanyaan, apa peranan yang diambil oleh anak-anak Kaltim terkait pindahnya Ibukota Provinsi ke daerah ini. Sebagian besar banyak yang pesimis, ada kekhawatiran yang muncul saat Kaltim jadi Ibukota.

“Sekarang kita enak dan nyaman, nanti jadi apa daerah sekitar Ibukota, terutama Kota Balikpapan, takutnya hanya jadi penonton. Lalu saya katakan pada mereka, bahwa kita sangat optimis terait hal itu. Kalau perlu Kutim jadi Ibukota, kalau mereka tidak mau. Karena kita-kita ini adalah orang muda,” terang Kasmidi dihadapan pemuda-pemudi, pada acara Saresahan Pemuda DPD KNPI Kutim.

Lelaki lulusan S1 Pertambangan UVRI Makasar ini menambahkan, apa pentingnya keberadaan Ibukota Provinsi di Kaltim, bagi Kutim. Karena ada beberapa program nasional yang berkaitan dengan daya dukung dan penunjang Ibukota Negara untuk wilayah sekitar atau satelitnya di daerah ini.

“Sampai hari ini kita tidak memungkiri jika program nasional tersebut tidak berjalan optimal. Sebagai contoh kita punya pelabuhan, pendekat antara jalur-jalur yang masuk dalam tol laut, yang bukan Maloy namun pelabuhan Kenyamukan. Hanya tinggal 500 meter saja, sampai hari ini, yakni tiga tahun program mendukung tol laut tidak berjalan. Karena apa? Karena kurangnya komunikasi antara pusat dengan daerah,” jelas mantan Anggota DPRD Kutim dari Partai Golkar ini.

Sehingga besar harapan saat Kaltim jadi Ibukota Negara, otomatis persoalan-persoalan terkait komunikasi, dapat dipangkas dengan mudah. Mengingat kedekatan jarak antara Ibukota Negara dengan Ibukota Provinsi maupun juga dengan Ibukota Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur.

“Tidak perlu lagi Pemkab datang jauh-jauh ke Jakarta, mengurusi ribertnya hal-hal yang tidak jelas juntrungnya. Padahal jelas-jelas program pemerintah, namun karena tidak terkoneksi dengan baik dan benar pada pihak pusat. Untuk itu saya sampaikan pada anak-anak muda, bahwa kita harus bersiap menyongsong Ibukota Negara di Kaltim,” ungkap Kasmidi Bulang. (Arso)