Syafruddin meminta kepada semua pihak untuk bersama bahu-membahu menanggulangi dan mengatasi Karhutla. Bahkan pihaknya kewalahan dalam memadamkan Karhutla, yang terjadi beberapa hari tersebut. Selain memang minim armada teknis dilapangan, kekurangan personel pemadam juga menjadi persoalan yang mengiringi BPBD Kutim.
“Akhir-akhir ini Karhutla tidak saja terjadi di Sangatta, Kutai Timur saja. Namun juga terjadi dibeberapa wilayah di Kalimantan pada umumnya. Kabut asap melanda Kutim pada beberapa hari ini, bahkan lebih parah terjadi di Kabupaten Berau, yang menyebabkan aktifitas penerbangannya tidak dapat berjalan alias tutup,” ungkapnya. (Arso)