Sementara itu dihubungi terpisah, Panglima Datasemen Remaong Kutai (DRK) Alit Supriono menyebutkan dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung adalah kunci utama yang diturunkan oleh kakek nenek moyang bangsa Indonesia sejak dahulu. Sehingga apapun yang berkaitan dengan Sara tidak akan dapat menggoyahkan rasa cinta tanah air, yakni karena ada keyakinan kuat dimanapun kita berada atau bertempat tinggal, disitulah tempat terbaik kita untuk membangun kebersamaan terutama dalam hal menjaga kemajemukan sebagai warga berbangsa dan bertanah air.
“Datasemen Remaong Kutai tentu merupakan bagian langsung alias kepanjangan tangan dari Kesultanan Kutai Kertanegara ing Martadipura yang dipimpin oleh Sultan XII yakni Prabu Anum Surya Adiningrat, dan diperintahkan untuk menjaga adat istiadat, seni budaya, serta marwah Kesultanan. Disamping itu jelas menjaga keberagaman Sara yang ada di Kutim, dimana mengendepankan rasa cinta tanah air dan menguatkannya dengan peribahasa lama. Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung, dan jangan mudah terprovokasi, tetap satu nusa dan satu bangsa dalam bingkai NKRI,” ucapnya tegas. (Arso)
