SANGATTA – Pesta Adat Pelas Tanah 4 Tahun 2019 di Kutai Timur, berlangsung mulai tanggal 20 – 27 Oktober mendatang. Kegiatan ini merupakan pesta adat yang menjadi ajang rutin yang digelar oleh pengurus Adat Besar Kutai (ABK) yang dipimpin oleh Sayyid Abdal Nanang Al-Hasani. Kegiatan yang bermula sejak 2016 lalu tersebut, terus akan dijadikan sebagai bagian utama dari kreasi budaya di Kutim.
Ketua Panitia Pelaksana Rustam Effendi Lubis menyebutkan bahwa rangkaian adat istiadat yang telah dilakasanakan secara turun-temurun oleh masyarakat Kutai, khususnya di Sangatta Kutai Timur. Yang menjadi ritual wajib dilaksanakan dalam tiap tahunnya oleh kerabat kerajaan di masa itu, kemudian berkembang menjadi atau bernama Pelas Tanah.
“Pelas Tanah merupakan tradisi ritual yang dilakukan sejak jaman dahulu, yakni saat Kesultanan masih berbentuk Kerajaan Kutai. Sehingga tradisi ini dirawat sejak masa lalu oleh orang-orang tua terdahulu, hingga kemudian dilakukan oleh kita-kita pada masa kini. Maka tidak salah kemudian ada nama-nama Kepala Adat Kutai seperti Singa Geweh dan Singa Karti di daerah ini,” jelasnya.
Kenapa Adat Besar Kutai mengadakan kegiatan seperti Pelas Tanah 2019, hal ini berkaitan dengan budaya. Terlepas dari apakah berkaitan konteks ritual bagi yang melaksanakan, maupun anggapan sebagai konteks pengembangan budaya bagi masyarakat. Tujuan panitia adalah untuk mengembangan kegiatan kebudayaan dan kepariwisataan di Kutim.
