SANGATTA – Sungguh terobosan luar biasa dari pelaksanaan Pesta Adat Pelas Tanah 2019, kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak lembaga Adat Besar Kutai (ABK) pada tahun ke-4 kegiatannya. Mendapatkan atensi dari Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, yakni Sri Wahyuni. Hal ini mengenai masuknya Pelas Tanah, sebagai agenda pariwisata tahunan dari berbagai agenda pariwisata di 9 Kabupaten/Kota se-Kaltim.
“Pelaksanaan pesta adat pelas tanah yang dilaksanakan lembaga Adat Besar Kutai di Kutim, merupakan salah-satu media, untuk membangun silaturahmi antar masyarakat serta antar paguyuban. Karena budaya bersifat universal, dan kita juga sudah menyaksikan daerah-daerah wisata yang maju. Ialah daerah yang tidak meninggalkan adat istiadat,” tegas mantan Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara ini.
Menurutnya, daerah yang pariwisatanya maju di Indonesia merupakan daerah yang berangkat dari cara memelihara seni budaya. Kemudian mengangkat seni budaya itu sebagai salah-satu elemen menunjang wisata budaya bagi perkembangan daerahnya. Dirinya melihat perkembangan daerah-daerah tujuan wisata di Indonesia, semisal Bali dan Jogja. Yang mana daerah yang tidak pernah kering dengan festival budaya, tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan baik lokal hingga asing.
“Data di Kementerian Pariwisata Republik Indonesia menunjukan, bahwa 30 persen wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia. Itu preferensinya karena wisata budaya, oleh karena itu Kutim dengan kekayaan adat istiadatnya, tentu dapat menjadi salah-satu aset pariwisata di Kaltim. Karena telah dilakukan dalam waktu yang tetap, panitia yang tetap, maka sudah bisa menjadi kalender event wisata daerah. Tahun depan kita (Dispar Kaltim, red) akan menjadikan pesta adat pelas tanah bagian dari kalender event daerah Provinsi Kalimantan Timur,” ungkap wanita yang lama menjadi Kabag Humas Setkab Kukar ini.












