SANGATTA – Ditengah-tengah kelangkaan BBM yang terjadi di Kutim, ada hal yang ternyata tidak banyak diketahui masyarakat mengenai eksplorasi terkait industri hulu migas di daerah ini. Dalam eskplorasi tiap harinya, hasil eksplorasi lebih banyak mendapatkan air ketimbang minyak bumi, sehingga jumlah hasil eksplorasi hanya sebesar 1.800 barel perhari.
Hal ini diungkapkan Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Hanif Setiawan, saat melakukan kunjungan dan memperkenalkan jajaran pejabat dilingkup industri hulu migas yang beroperasi di Sangatta Selatan, dihadapan Wakil Bupati Kasmidi Bulang dan jajaran.
“Alhamdulillah walaupun nilainya kecil dibandingkan teman-teman lain di wilayah Kalimantan Timur, tetapi sumur-sumur minyak kita tetap bisa menghasilkan. Dari sumur-sumur yang ada jika diraba-raba, 95 persen porsinya air, 5 persennya minyak,” terangnya.
PT Pertamina sendiri memiliki berberapa coorporate terkait industri yang ditanganinnya, mulai dari industri hulu hingga hilir migas. Yang memiliki tugas dan wewenang berbeda antara satu dan yang lainnya. Direktorar Hulu, Direktorat Pengolahan, hingga Direktorat Pemasaran.
“Bahkan dari tiga direktorat tersebut, jika dijabarkan lintas bisnis dan operasinya juga banyak sekali. Khususnya untuk Direktorat Hulu Migas, yang membawahi anak perusahaan. Semisal PT Pertamina EP berdiri sendiri sebagai anak perusahaan, ada Geotermal Energi di Pertamina Kambojang, bahkan ada PT Pertamina Global yang bergerak di eksplorasi pada Algeria, Irak, Vietnam, Brunei hingga Malaysia. Belum lagi Pertamina Cepu, yang merupakan anak-anak perusahaan Pertamina sendiri di Direktorat Hulu Migas,” papar Hanif Setiawan.
Inilah anak-anak perusahan yang bergerak untuk mencari minyak mentah, termasuk Pertamina Hulu Kaltim yang mengelola eksplorasi minyak yang sebelumnya dikelola pihak Chevroon. Masin-masing entitas ini tetap dibawah PT Pertamina Persero, sebagai perusahana yang berdiri sendiri. PT Pertamina EP bertanggung-jawab pada PT Pertamina Persero, kepada Negara alias Pemerintah Pusat, serta pada pihak SKK Migas dan Kementerian ESDM.
“Untuk Pertamina EP Asset sendiri memiliki beberapa aset ekplorasi industri hulu migas dari 1 hingga 5 wilayah berbeda. Untuk asset 5 terdiri dari 3 wilayah eksplorasi di Kaltim, 1 di Kalimantan Utara, dan 1 di Kalimatan. Untuk saat ini Pertamina EP Asset 5 Field Sangatta mudah-mudahan kedepan kita dapat bangkit luar biasa, untuk dapat menaikkan produksi sesuai harapan daerah dan bangsa,” jelasnya menutup wawancara. (Arso)