“Smart City tidak hanya berbicara tentang kota atau kabupaten pintar dengan segala daya dukung teknologi, namun juga harus membawa sebuah pesan utama untuk kemanusian. Yakni indeks kebahagiaan manusia dalam smart city itu sendiri, jadi memang penting untuk saling bahu-membahu menyiapkan SDM-SDM tangguh di era digitalisasi ini agar tidak tergerus arus zaman, namun harus menjadi pemain-pemain utama dalam perubahan dunia,” tegas politisi muda Partai Golkar ini.
Lebih jauh Ketua Komisi D DPRD Kutim menambahkan, dengan segala dukungan dari pemerintah pusat melalu pembangunan infrastruktur komunikasi dengan kemasan Smart City. Maka tidak ada lagi alasan untuk daerah ini, memperlambat kemajuan ekonomi berbasis digital hingga ke desa-desa.
“Artinya masyarakat di Kutim memiliki kesempatan yang sama dengan masyarakat di Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang, dalam pemanfaatan teknologi digital untuk memajukan daerah. Maupun meningkatkan implementasi pembangunan ekonomi kerakyatan melalui smart city,” ungkapnya. (Arso)