SANGATTA – Pendaftaran lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) resmi dibuka pada Senin (11/11/2019) lalu, seluruh masyarakat Kutai Timur (Kutim) yang memenuhi syarat bahkan TK2D Kutim beramai-ramai ikuti momen yang dinanti-nanti tersebut. Namun hal itu, jadi penuh keresahan menimbulkan keluhan, karena web yang diakses melalui sscn.bkn.go.id. ini sepertinya bermasalah atau memang sulit diakses.
Salah seorang TK2D Kutim, Rizky Putri mengeluhkan hal itu. Menurutnya ia sampai berjaga tidur hingga larut malam. Demi memudahkan proses pendaftaran. Namun tak kunjung berhasil.
“Saya begadang sampai jam dua malam. Bolak-balik kamar mandi gara-gara banyak minum. Tetap saja tidak bisa mengakses,” katanya saat diwawancarai pada Selasa (12/11/2019).
Hal serupa disampaikan oleh Oci Fitria yang merasakan sulitnya mengakses web pendaftaran. Hal itu diduga karena banyaknya calon peserta yang mengakses akun itu.
“Kalau gitu terus, ya susah kita daftar. Padahal saya sudah bangun subuh dan siapkan berkas,” tuturnya.
Calon pendaftar lain, Fitriyadi mengaku bisa mendaftar sejak pembukaan web malam hari. Hanya saja saat akan memposting hasil swafoto di pagi hari, dirinya kembali merasa kesulitan. Bahkan hingga dua jam, ia tidak dapat mengakses salah satu persyaratan itu.
“Semalam bisa, tidak tahu kenapa pas pagi-pagi buffering (adanya jeda waktu saat proses pentransferan data) lagi. Ya saya tunggu saja, mungkin kebanyakan yang upload,” ungkapnya.
Sementara itu, TK2D Kutim Nur Rahmi mengutarakan pada dini hari sebelum subuh pukul 03.00 WITA sampai jam 04.00 WITA, itu lebih mudah mengakses dan ia berhasil mendaftar. Dia pun menyarankan kepada pendaftar selain mengetahui waktu yang tepat untuk melamar melalui situs CPNS, hal yang tidak kalah penting adalah koneksi internet yang kalian miliki haruslah memiliki kecepatan yang stabil.
“Jadi, pastikan koneksi internet di masing-masing pendaftar bagus. Koneksinya bagus, kecepatan juga bagus,” pungkas Nur Rahmi yang juga calon pendaftar CPNS.
Sebelumnya, Sekretaris Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kutim, Rudi Baswan dalam coffee morning Senin (11/11/2019) lalu mengatakan Kutim mengusulkan 2.500 formasi yang diusulkan untuk CPNS 2019.
“Kutim dapat jatah sebanyak 136 yang terdiri dari, 71 formasi tenaga guru, 41 formasi tenaga kesehatan, dan tenaga teknis 24,” terang dia.
Untuk kesehatan dibuka formasi D3, termasuk perawat dan bidan hingga apoteker. Sementara untuk guru dan pelaksana teknis minimal berpendidikan S1. Hal ini sesuai dengan aturan Kementerian Pendayagunaan Negara Aparatur dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB).
“Kami masih memprioritaskan formasi sesuai kebutuhan, seperti guru dan tenaga kesehatan,” ujarnya.(hms7)