“Materi akan dibagi dua, yakni materi dalam ruangan. Membahas perihal mengenai SDA dan teknologi pertanian, diskusi kebudayan, potensi desa, ekonomi kreatif, maupun juga tentang teknologi informasi. Untuk materi luar ruangan ada mengenai kepemimpinan, teknik bicara, peningkatan kapasitas individual peserta, hingga organisasi. Dimana dalam pelaksanaannya untuk materi diluar ruangan, berupa game dan outbond education,” terang pemuda berambut kriwil, yang juga Aktivis Yayasan Kanker Indonesia Kutim. (Arso)
Pantang Pisang Berbuah Dua Kali, Pantang Pemuda Makan Sisa
Madya 13 min baca