TELEN – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur mengakolasikan anggaran pembangunan kelanjutan Jembatan Sungai Telen Nomor 9 sebesar Rp. 3 miliar pada 2020. Jembatan tipe A dengan bentang panjang 150 meter dan lebar badan jalan 7 meter tersebut akan menghubungkan Desa Muara Pantun dengan Desa Marah Haloq.
“Saat ini progresnya baru 15 persen dan diharapkan dengan adanya anggaran sebesar Rp 3 miliar ini ada progres yang signifikan, sehingga diharapkan jembatan ini bisa cepat berfungsi bagi warga di Telen dan sekitarnya,” jawab Wakil Bupati Kasmidi Bulang menanggapi pertanyaan dari Camat Telen.
Pemkab Kutim juga terus berupaya untuk mencarikan sumber – sumber pembiayaan lainnya di luar APBD sehingga penyelesaian jembatan ini bisa cepat selesai.
“APBD kita terbatas, sehingga perlu ada terobosan baru untuk mencari alternatif pembiayaan pembangunan dari sumber yang lain, baik dari provinsi maupun pusat.
Jika jembatan ini sudah selesai, sangat membantu arus lalu lintas baik manusia maupun barang, sekaligus membuka isolasi daerah dan menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru,” jelas Kasmidi.
Sementara itu, Kasi Perencanaan Bidang Bina Marga, Dinas PU, Asran menjelaskan bahwa Jembatan Sungai Telen ini sudah mulai dikerjakan sejak 2017.
” Tahun 2017 Dinas PU menganggarkan Rp 400 juta, 2018 Rp 10 miliar, 2019 tidak dianggarkan dan pada 2020 ini dianggarkan Rp 3 miliar. Hingga tuntas jemabatan ini diprediksi memerlukan anggaran sebesar Rp 61 miliar, jelas Asran.
Dia menambahkan, jembatan ini adalah tipe A dengan konstruksi beton plat baja bertulang dengan komposisi tiang panjang sedalam 12 – 18 meter dan lebar badan jalan 7 meter. (hms4)
