Berita PilihanKaltim

Bupati : Jangankan Jadi Penyangga IKN, Jadi Penampung IKN, Kutim Juga Bisa

946
×

Bupati : Jangankan Jadi Penyangga IKN, Jadi Penampung IKN, Kutim Juga Bisa

Sebarkan artikel ini

SANGATTA – Bupati Ismunandar dalam pemaparannya terkait “Ibu Kota Negara dan Peran Media Lokal”, menyebutkan bahwa Kabupaten Kutai Timur sudah selayaknya diperhitungkan sebagai Jantungnya Indonesia. Hal ini ditegaskan orang nomor satu di Kutim, dihadapan tamu undangan dalam kegiatan yang digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), menyambut Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT PWI Kutim ke-3 yang digelar di Hotel Royal Victoria pada Rabu (3/3/2020) malam.

“Kutim dari ujung ke ujung memiliki kawasan yang potensial dalam menunjang keberadaan IKN di masa mendatang, dari daratan berupa lembah dan pegunungan hingga lautan. Sumber Daya Alam yang melimpah dari agribisnis sebagai sumber pangan hingga potensi pariwisata yang luar biasa,” ungkap Bupati.

Hal ini tidak main-main, mengingat dari hasil kajian organisasi independen mengenai Ibu Kota Negara. Letak ideal sesungguhnya berada di Teluk Sangkulirang, Kutai Timur yang dianggap jantungnya Indonesia. Walaupun kemudian memang telah ditetapkan Presiden Joko Widodo pada lokasi sekarang diantara Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara.

“Kutai Timur ini jangkan menjadi penyangga Ibu Kota Negara, menampung Ibu Kota Negara juga sangat-sangat bisa dengan berbagai kelebihan dan potensi yang dimilikinya. Kedepan Kutim amat diyakini mampu melaju pesat pertumbuhan ekonominya, mengingat daerah ini memeliki berbagai SDA yang melimpah ruah,” paparnya lebih jauh.

Dalam slide yang ditampilkan Bupati Ismunandar, diharapkan media lokal memiliki peran nyata dibawah naungan PWI sebagai organisasi yang hari kelahirannya sama dengan Hari Pers Nasional tersebut. Mulai dari mengawal Kaltim sebagai IKN menjadi nyata, menyampaikan berita faktual, menyampaikan opini. Menjaga stabilitas keamanan negara sebagai pemersatu, meningkatkan fungsi pengawas, penghubung, sosialisasi, dan hiburan.

“Selain itu mampu mengembangkan pendidikan (SDM, red) dan kebudayaan, menyampaikan kritik dan koreksi, serta memerangi berita hoax,” tegas Ismunandar. (ADV)