WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Keinginan sebagian besar para orang tua murid di Kutai Timur untuk menunda jadwal masuk sekolah dalam waktu dekat ini, di tengah pandemic corona saat ini, mendapat respon dari wakil bupati Kutai Timur H. Kasmidi,ST., MM
Wabup Kasmidi Bulang, ikut mendukung dilakukan penundaan jadwal masuk sekolah di Kutim, terutama yang duduk di tingkat sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menegah (SMP) hingga SMA. . Pasalnya terlalu berisiko bila anak-anak tersebut tetap bersekolah di masa pandemic Covid 19 seperti sekarang ini
“Saya mendukung kalau ada rencana pemerintah pusat menunda jadwal masuk sekolah atau rencana penerapan new normal di sektor pendidikan. Terlalu berisiko bagi anak-anak kita kalau mereka berkumpul di sekolah. Karena konsep jaga jarak dan penggunaan masker bisa saja tidak terlaksana dengan baik. Terutama di lingkungan pelajar SD dan SMP,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa KB ini, berharap, rencana penerapan new normal di lingkungan pendidikan, seperti sekolah bisa dimatangkan lebih dulu. Baik secara konsep maupun penerapannya. Agar, tidak terjadi penambahan angka penderita Covid 19, terutama di Kutai Timur.
Menurut Kasmidi, anak anak sangat rentang terhadap penyebaran covid 19. Apalagi menurut data dari Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) Nahar mengatakan, persentase anak usia 6 hingga 17 tahun yang terdampak Covid-19 sebanyak 5,6 persen dari seluruh pasien positif.
Sebelumnya, diberitakan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhajir Effendi bersama Kemendikbud masih akan membahas kapan waktu masuk sekolah. Sebab, ada saran dari Presiden Joko Widodo untuk menggodok secara matang dalam menerapkan new normal di lingkup sekolah. Hal ini disampaikan Muhajir dalam tayangan Youtube Kompas TV, Jumat (29/5/2020) lalu.
Dalam tayangan tersebut, Muhajir mengatakan Presiden Jokowi tak ingin penerapan New Normal di sekolah dilakukan secara grusa grusu. “Jadi Presiden wanti-wanti untuk tidak grusa grusu. Untuk pengurangan pembatasan di sektor pendidikan akan kita godok dulu sematang mungkin,” ujarnya.(advertorial/Diskominfo Perstik Kutim/*4)
[avatar user=”Ronal” size=”thumbnail” align=”left” link=”file”]Redaksi[/avatar]