WARTAKUTIM.CO.ID, SANGATTA – Wakil II DPRD Kutai Timur Arpan, mengaku sangat kecewa atas tidak hadiran manajemen PT Kobexindo Cement saat diundang untuk mengikuti Hearing atau rapat dengar pendapat bersama anggota DPRD Kutim dan Disnakertrans Kutim.
Padahal kehadiran pihak manajemen sangat diperlukan untuk meminta klarifikasi atas isu penerimaan tenaga kerja yang mewajibkan pelamar menguasai bahasa asing Mandarin.
“Hari ini undangannya, tapi tak satupun dari pihak manajemen yang hadir dalam rapat Hearing tersebut. Padahal kami ingin tahu alasan tepat pihak manajemen mewajibkan setiap pelamar bisa berbahasa asing mandarin,”katanya.
Lebih lanjut Arpan mengatakan, pihaknya bersama anggota DPRD Kutim akan melakukan sidak langsung di area pembangunan pabrik Semen tersebut.
“Kita sudah Jadwalkan besok akan melakukan sidak ke Pabrik Semen Kobexindo. Setelah sidak tersebut kembali kami (DPRD) akan menjadwalkan hearing dengan manajemen kobexindo,”katanya.
Sebelumnya DPRD Kutim telah melakukan surang undangan kepada manajenen PT. Kobexindo Cement untuk melakukan hearing pada Rabu (09/06/2021) di Kantor DPRD Kutim. Namun, Pihak Kobexindo tidak memenuhi undangan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber di DPRD Kutim, alasan pihak manajemen Kobexindo tidak hadir dalam rapat hearing tersebut karena masih pandemi covid19. (WAL/ADV)
