“Tidak bisa mengambil sikap karena manajeman Kobexindo Cement tidak ada di tempat, sementara yang ada di lapangan PT. Hongsi. Kalo Kobexindo ada ditempat maka masalah ini bisa selesai hari ini. Kita juga akan panggil ulang Kobexindo untuk hadir hearing di DPR” tambah Basti.
Menurut Basti, selain persoalan mendasar mengenai lowongan pekerjaan yang mewajibkan dapat berbahasa mandarin. Persoalan lain terkait selisih jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA), antara data yang dipegang Dewan dari Imigrasi dan Disnakertrans Kutim yang berasal dari Perusahaan, perlu menjadi perhatian serius. (WAL/ADV)