“Melalui ini diharapkan, pendekatan dan kemudahan layanan Dukcapil bisa lebih memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya operasional apa pun, baik biaya jangkau maupun biaya operasional, terkait dengan pencetakkan KTP dan lainnya,” harap orang nomor satu di Pemkab Kutim ini.
Sementara itu, Plt Kepala Disdukcapil Sulastin mengatakan, 18 kecamatan diundang dalma Bimtek itu, 14 kecamatan masing-masing menugaskan satu orang petugas kecamatan. Namun yang empat kecamatan menjadi pilot Project.
“Jadi masing-masing empat kecamatan mengirim empat orang. Mengapa empat kecamatan itu, karena pertimbangan memiliki alatnya yang masih bagus, jaringan masih terpasang, maka dari itu mereka dipilih,” ungkapnya.
Jadi nanti, sambung Sulastin, semua dokumen itu diprint di kecamatan masing-masing. Perekaman dokumen kependudukan termasuk KTP, KIA, akte bisa diprint langsung, seperti pelayanan di kabupaten.
“Masyarakat tidak usah jauh lagi datang ke Sangatta. Namun ini masih uji coba, kalau memang sudah bisa, maka akan dilanjutkan. Tahun 2022, dilanjutkan lagi sampai 18 kecamatan,” ucapnya.
Lebih jauh dikatakan Sulastin, tahun depan rencananya 5-7 kecamatan lagi yang akan dilaksanakan, karena memang sudah dipersiapkan sesuai dengan visi dan misi Bupati. (ADV/WH)