WARTAKUTIM.CO.ID,SANGATTA – Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), H. Sobirin Bagus, menilai pengelolaan sampah di Kutim masih belum optimal dan banyak kekurangan, terutama di wilayah Sangatta sebagai ibukota Kabupaten.
Menurut politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa ini, minimnya armada pengangkut sampah dan tempat pembuangan akhir (TPA) perlu menjadi perhatian serius Pemkab Kutim, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH).”Secara pribadi, saya menilai masih ada beberapa kekurangan dalam penanganan sampah di Kutim. Mungkin karena minimnya armada atau TPA yang belum memadai. Dari segi SDM (Sumber Daya Manusia), kita tidak kekurangan,” ujar pria yang akrab disapa Ustadz Sobirin ini saat ditemui di kantor DPRD Kutim, Senin (01/07/2024).
Sobirin menambahkan, Pemkab Kutim harus belajar dari Pemkot Balikpapan yang sangat berhasil dalam penanganan sampah. Bahkan, Pemkot Balikpapan telah mempersiapkan lahan khusus untuk masalah sampah.
“Meskipun Balikpapan kota kecil, Pemkot Balikpapan telah menyediakan lahan 40 hektar yang dibagi dalam 7 zona untuk TPA. TPA tersebut bahkan ditanami pohon untuk menghindari bau busuk akibat sampah dan jika dilihat sekilas, tampak seperti hutan kota,” jelasnya.
Selain itu, anggota Komisi C DPRD Kutim ini mengatakan, pengelolaan TPA di Balikpapan juga menciptakan gas metana yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi seperti pembangkit listrik tenaga gas.
“Satu hal yang saya salut dari pengelolaan sampah di kota Balikpapan adalah sampah diolah menjadi gas metana yang sangat bermanfaat untuk pembangkit listrik tenaga gas,” ujarnya.
Sobirin berharap, Pemkab Kutim tidak perlu jauh-jauh melakukan studi banding ke daerah lain di luar Kalimantan, cukup belajar dari kota Balikpapan yang berhasil dalam pengelolaan sampah.
“Saya berharap Pemkab bisa mencontoh cara Pemkot Balikpapan dalam penanganan sampah. Apalagi, masalah sampah ini akan terus bermasalah jika tidak ditangani secara serius,” pungkasnya (ADV)