Sangkulirang – Polsek Sangkulirang bersama pemerintah desa dan sejumlah perusahaan perkebunan serta pertambangan menggelar rapat analisa dan evaluasi (Anev) terkait pelaksanaan program penanaman jagung, Jumat (…). Agenda ini membahas perkembangan kuartal II dan III sekaligus rencana penanaman kuartal IV tahun 2025.
Kapolres Kutai Timur, AKBP Fauzan Arianto, menegaskan program penanaman jagung bukan hanya berorientasi pada ketahanan pangan, tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendorong agar perusahaan, khususnya perkebunan kelapa sawit, bisa menyisihkan sebagian lahannya untuk jagung. Ini sejalan dengan program Presiden dalam memperkuat ketahanan pangan,” ujarnya.
Dalam forum Anev, sejumlah tantangan di lapangan ikut dibahas, mulai dari ketersediaan bibit, kesiapan lahan, hingga sarana produksi pertanian. Semua masukan tersebut dihimpun untuk dicarikan solusi bersama.
Pihak perusahaan yang hadir menyampaikan komitmen untuk mendukung masyarakat lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Bentuk dukungan antara lain bantuan bibit, pupuk, hingga pendampingan teknis agar hasil panen bisa lebih optimal.
“Perusahaan bersama Polsek Sangkulirang akan menyampaikan langsung ke warga sekitar lokasi tambang maupun perkebunan, agar mereka bisa beralih dari padi ke jagung sebagai bagian dari mendukung ketahanan pangan nasional,” ungkap salah satu perwakilan perusahaan.
Pemerintah desa pun menyambut baik kolaborasi lintas sektor ini. Pemdes Baru Lepoq, misalnya, menyatakan kesiapannya mendukung penuh dengan menyediakan bibit, tenaga penanam, hingga perawatan tanaman di lahan kehutanan sosial yang mereka kelola.
Kapolres menambahkan, jajaran Polri akan memastikan keamanan dan ketertiban tetap kondusif agar aktivitas pertanian masyarakat dapat berjalan tanpa hambatan.
Ia berharap, kerja sama yang solid antara kepolisian, pemerintah desa, dan perusahaan bisa menjadikan program jagung di Kecamatan Sangkulirang sebagai contoh keberhasilan ketahanan pangan yang memberi manfaat nyata bagi warga.
