
Sangatta (Warta Parlemen Kutai Timur) – Rombongan anggota DPRD Kutai Timur, belum lama ini meninjau lokasi wisata pantai Tanjung Perancis yang terletak Desa Sangkima, Kecamatan Sangatta Selatan. Kunjungan tersebut untuk melihat langsung potensi wisata alam di kawasan pantai yang masuk dalam bagian Taman Nasional Kutai (TNK) tersebut.
Ketua DPRD Kutai Timur Mahyunadi mengatakan, kunjungan beberapa orang anggota DPRD Kutim ke Tanjung Perancis, tidak dijadwalkan sebelumnya. Kunjungan tersebut merupakan inisiatif legislator yang ingin melihat langsung potensi tempat wisata yang ada disana.

“Kunjungan itu, bukan kunjungan secara ter jadwal dengan resmi. Kebetulan waktu itu di DPRD ada jadwal yang kosong dan teman teman di DPRD ingin melakukan kunjungan di beberapa tempat di Kab. Kutai Timur. Kita waktu itu mengunjungi Tanjung Perancis, karna menurut pengakuan masyarakat disana ada pantai yang cukup indah dan masyarakat meminta kita (DPRD) berkunjung ke lokasi itu,”Kata Mahyunadi Kepada Wartakutim.com
Setelah melihat langsung, lanjut politisi partai Golkar itu, tempat wisata Tanjung Perancis sangat indah dan menakjubkan. Namun tempat wisata tersebut masih sangat sepi dari pengunjung.
Dikatakannya, untuk menjangkau Tanjung Perancis, pengunjung harus menempuh lewat jalur laut yang hanya bisa dijangkau dengan menggunukan perahu kecil atau boat kayu.
“untuk menuju ke Tanjung Perancis, tidak bisa dilalui dengan jalur darat dan hanya bisa dilalui jalur laut dengan menggunakan parahu kecil yang hanya bisa memuat penumpang 6-8 orang,”katanya.
Menurut Mahyunadi, Tanjung Perancis sangat cocok untuk wisatawan yang ingin mencari ketenangan. Sebab tempat wisata Tanjung Perancis masih sangat sepi dari pengunjung, apalagi kondisi hutan mangrov masih terjaga.”tempat itu juga bisa dijadikan sebagai konservasi mangrov.
Lebih jauh dia mengatakan, banyak potensi yang di miliki oleh Tanjung Perancis, namun sulit untuk dikembangkan apalagi di support dana APBD, karena kawasan tersebut masuk dalam kawasan TNK.
“Potensi wisata disitu memang sangat bagus, hanya saja terkendala status kawasan yang belum masuk dalam usulan Enclave (pembebasan). Jadi untuk di support APBD dalam mengembangkan potensi wisata di Tanjung Perancis belum bisa. Namun kalau masyarakat mau menggunakan untuk wisata dan dikembangkan oleh masyarakat sendiri yang bisa saja, sepanjang tidak merusak potensi alam yang ada disana.”katanya
[Adv/IA)