SANGATTA – Upaya yang dilakukan oleh DPRD Kutai Timur untuk menyihkan anggaran dari Pokir (Pokok Pikiran, red) tiap-tiap anggota DPRD sebesar Rp 200 juta didukung oleh banyak pihak. Hal ini tentu menunjukkan bagaimana para wakil rakyat tersebut tidak semata-mata hanya memperjuangkan masyarakat dari Daerah Pemilihan (Dapil) mereka saja.
Tetapi bagaimana mementingkan unsur kemanusiaan sebagai hal yang paling penting ditengah-tengah kepentingan politik maupun partai. Seperti diungkapkan oleh Sobirin Bagus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menurutnya jauh sebelum digelar rapat mengenai pembahasan penanganan dan pencegahan Covid-19 di antara DPRD dan Pemkab Kutim. Dirinya telah mengusulkan pemikiran tersebut melalui grup Whastaap anggota DPRD Kutim 2019-2024, termasuk menghubungi Arfan Wakil Ketua II DPRD Kutim.
“Pokok-pokok pikiran dewan diambil Rp 200 juta dan dikalikan keseluruhan anggota dewan berjumlah 40 orang, itu sudah terkumpul anggaran sebesar Rp 8 miliar. Saya yakin semua anggota dewan mau, terlebih secara lisan pernah saya sampaikan pada Bapak Bupati Ismunandar sebelumnya,” jelas Sobirin.
Hal senada diungkapkan pula oleh Yulianus Palangiran anggota DPRD dari Partai Demokrat, pandemik virus corona tidak diketahui berapa lama masanya bisa 4 bulan atau bahkan lebih. Untuk itu menyisihkann anggaran dari Pokir dewan, sebesar Rp 200 juta merupakan hal yang dapat dialihkan kepada penanganan Covid-19 di daerah ini.
“Secara pribadi saya pasti mendukung perihal ini, karena kita bicara soal kemanusiaan. Jangan kita ragu untuk hal-hal yang berkaitan dengan masyarakat Kutim secara keseluruhan, ini bicara soal jiwa atau nyawa manusia dan tidak boleh kita santai dengan pandemik Covid-19,” ungkapnya lebih jauh. (Adv)