Berita PilihanOPINIWarta Parlementeria

OPINI : Pilkada Rasa Corona

280
×

OPINI : Pilkada Rasa Corona

Sebarkan artikel ini
">

Pilkada Rasa Corona

Oleh : Uce Prasetyo

Pilkada serentak 2020, di undur. Itu sudah jelas. Sesuai kesepakatan DPR RI dan pemerintah. Kapan dan bagaimana? Itu yang belum jelas. Rencananya. Ada 3 pilihan jadwal. Desember 2020, Maret 2021, atau Desember 2021. Tentu, itu akan di tetapkan dengan Perpu.

Kapan Perpu-nya terbit? Harus sebelum September. Sebab UU terkait Pilkada. Sudah mencantumkan bulan September 2020. Jadwal mana yang akan, ditetapkan oleh Perpu? Tergantung keadaan. Keadaan si biang kerok, yaitu Corona.

Maka, pembuat kebijakan. Pasti dan harus mempelajari data tentang Corona. Prediksi dan realitanya. Prediksi resminya. Versi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Corona ini seputar 3 bulan, masa darurat hingga 29 Mei 2020. Alhamdulillah, bila sepak terjangnya Corona cuma tanggal itu.

Namun, saya prediksi tidak. Jauh lebih panjang. Mengapa? Tentu ada alasannya.

Cina saat Desember 2019, sudah ada yang terjangkit. Hitungan jari yang positif. Banyak negara, awalnya tidak tegas menutup bandaranya. Sekarang! dampaknya baru berjalan 4 bulan, sudah jadi pandemi dan seluruh dunia terjangkit. Sedunia yang positif berjumlah 85.000 orang perhari, totalnya sekitar 1,5 juta orang. Yang meninggal sekitar 6.000 orang per hari.

Bahkan dibeberapa negara, lebih parah negara yang terdampak. Daripada negara asal virus semula. AS rekornya per hari ini. Sudah lebih dari 400.000 orang terjangkit. Meninggal setiap hari sekitar 1.500 orang. Dan terus bertambah.

Negara Eropa serupa. Klasemen atas lainya : Italia, Spanyol, Perancis, dan Jerman. Yang positif lebih dari 100.000 per negara. Angka kematian nya sekitar lebih 10%, kecuali Jerman. Mereka sudah mengalahkan China. Dari jumlah yang positif dan yang meninggal. Cina saat ini berada diurutan ke 7.

Kebanyakan negara, saat ini belum ada tanda tanda grafiknya turun. Kecuali Cina, yang dikabarkan berhasil mengendalikan penyebarannya. Namun masih waspada dengan melakukan lock down pada kota lainnya. Karena adanya serangan gelombang kedua.