PIS Mulai Ramai Di Kunjungi

Sangatta – Keberadaan Pasar Induk Sangatta (PIS) yang bisa disebut sebagai pasar modern tampkanya mulai dirasakan masyarakat, tak pelak denyut nadi perekonomi  di pasar terbesar di Kutim ini mulai terasa sejumlah pedagang kini sudah merasakan manfaatnya.

Berbagai kebijakan Pemkab Kutim untuk mengenalkan PIS dengan menggelar beberapa event terbilang berhasil. Pasalnya, dalam beberapa pekan terakhir meski tidak ada angkutan umum ternyata PIS sudah mulai ramai dikunjungi pembeli. “Kami sangat senang karena dalam beberapa pekan terakhir aktifitas jual beli sudah mulai terasa sehingga memberikan untung bagi pedagang,” aku Faruji seorang pedagang Sembako.

Kadisperindag Kutim Irawansyah menyebutkan  pada awal dioperasikan jumlah yang menempati kios dan lapak di PIS  sebanyak 270 pedagang. Namun karena kondisi pasar yang masih sepi dan masih beroperasinya Pasar Teluk Lingga, sehingga banyak pedagang yang tidak aktif berjualan. “Hampir setiap hari pedagang mengalami kerugian, khususnya pada saat pembenahan Jembatan Jalan Ilham Maulana yang menjadi akses masuk ke Pasar Induk Sangatta,” ungkapnya.

Diakui, setelah berbagai aktifitas mengenal PIS, denyut nadi jual beli beli di PIS meningkat terutama ketika kelompok pedagang sayur menempati bagian luar membuat suasana pasar berangsur ramai terutama sore ketika pegawai pulang kerja. “Kini ada tiga ratus pedagang yang aktif berjualan, selain itu pengunjung juga semakin banyak,” timpal Kepal UPTD Pasar, Pasombaran.

Disebutkan, sejak Agustus lalu konsep pasar dirubah dimana semua pedagang ikan dan sayur ditempatkan di luar kemudian ada 75 orang petani diberi tempat untuk menjual hasil pertanian sehingga lahir konsep pasar subuh yang membuat wajah PIS berubah.  “Jadi semua pedagang sayur dan ikan lokasinya diluar, bagian  dalam akan dijadikan untuk pedagang grosir sehingga Pasar Induk Sangatta menjadi pusat perdagangan di seluruh Kutim,” terang Irawansyah seraya menyebutkan  ia menyiapkan lahan terminal angkot  sehingga memudahkan pengunjung pasar dari berbagai kecamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.