AdvetorialBerita Foto

Stan Pemkab Kutim Selalu Ramai Pengunjung Di The World Folk and Art Festival 2017 USA

186
×

Stan Pemkab Kutim Selalu Ramai Pengunjung Di The World Folk and Art Festival 2017 USA

Sebarkan artikel ini
Tatiana saat mempromosikan paket dan pernak pernik kebudayaan serta potensi pariwisata di Kabupaten Kutai Timur dan Indonesia secara umum. (ist)
USA (1)
USA (3)
USA (4)

WARTAKUTIM.co.id, IDAHO,USA– Ragam pernak-pernik kebudayaan yang dipromosikan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) di The Magic Valley Workshop Festival Idaho, The World Folk and Art Festival 2017, di Springville Utah, Amerika Serikat (United States of America/USA) mendapat perhatian dari masyarakat setempat dan beberapa Negara peserta lainnya. Produk unggulan berbasis kebudayaan kerakyatan yakni budaya dan etnik, khususnya dari suku Dayak dan Kutai di festival ini sanggup menyedot antusiasme masyarakat internasional. Terbukit pada pelaksanaan event, stan Pemkab Kutim selalu ramai didatangi oleh pengunjung.

“Pada saat parade dan kegiatan pameran yang diadakan di lapangan seperti alun alun, banyak masyarakat tertarik melihat produk khas dari Kalimantan khususnya Kutai Timur,” Kabid Pengembangan Kebudayaan Tatiyana Estes Panjaitan yang bergabung dengan beberapa orang delegasi dari Indonesia di acara tersebut.

Pemkab Kutim melalui Dinas Kebudayaan bekerjasama dengan PT Kaltim Prima Coal sengaja mengikuti event ini untuk memperkenalkan segala produk dan potensi kebudayaan yang dimiliki daerah. Seperti produk ketak , batik, manik-manik dan rotan dan buatan tangan masyarakat di Kutim, termasuk pula tenun ikat.

Selain Pemkab Kutim mewakili Indonesia dan Amerika Serikat selaku tuan rumah, event ini juga di ikuti Negara lain seperti Austria, Belarus, Chilie, Equator, hingga Switzerland. Setiap negara mengirimkan delegasi untuk kegiatan ini. Mencakup pameran produk, promosi tari-tarian dan suguhan nanyian lagu-lagu daerah. Parade awal dilakukan di lapangan Ruperts  Square, Idaho. Perwakilan setiap Negara pada saat acara tinggal “homestay” di rumah rumah masyarakat sampai acara selesai. Sehingga delegasi dapat bergaul dan memahami kehidupan masyarakat setempat. Kegiatan acara Magic Valley merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan setiap tahun di musim panas pada saat sekolah libur. Sehingga dimusim liburan banyak masyarakat yang menyaksikan kegiatan tersebut.

Acara permormance (penampilan) khusus, menampilkan tarian daerah masing-masing . Indonesia menampilkan tarian dari Sumatera, Jawa dan Kutim secara medley (kombinasi). Selain itu untuk acara open and closer ceremony diadakan latihan bersama, alhasil kegiatan berlangsung dengan meriah. Setiap hari ada latihan untuk kegiatan tersebut, dilatih oleh koreografer dari panitia yang merupakan siswa tingkat SMA.

“Acara ini (secara keseluruhan) mirip dengan  acara Erau dari Kukar (Kutai Kartanegara),” sebut Tatiana yang juga aktif di TP PKK Kutim.

Segala bentuk pengembangan kebudayaan di Kutim juga di informasikan kepada masyarakat internasional oleh Tatiana. Seperti acara pesta adat “Pelas Tanah”, yang ke depannya dapat dikemas lebih popular dan dielenggarakan mengundang negara lain untuk menjadi peserta. Tentunya juga menampilkan tarian dan lagu daerah yang dapat menarik wisatawan manca negara.

Tatiana menjelaskan detailnya, kegiatan dimulai 24 Juli dengan Pentas Opening Ceremony di Idaho, 25-27 Juli Pentas Ruang Terbuka/Tertutup diselingi City Tour dan 28 Juli Pentas Closing Ceremony. Pada 29 Juli persiapan perjalanan ke Springville Utah dan bakal tiba di Sal Lake City Utah pada 30 Juli. Dilanjutkan pada 31 Juli yakni Parade di Springville Museum of Art. Pada 1 Agustus mengikuti Pentas Opening Ceremony. Pada 2-4 Agustus pentas ruang terbuka dan tertutup diselingi city tour, 5 Agustus Pentas Closing Ceremony. (hms3)

Save

Save