Advetorial

Persiapan Terbatas, Penyelaman Merah Putih di Birah-Birahan Sukses

422
×

Persiapan Terbatas, Penyelaman Merah Putih di Birah-Birahan Sukses

Sebarkan artikel ini
AGUSTUSAN DI AIR: Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 berlangsung khidmat di kedalaman 17 meter Pulau Birah-birahan oleh POSSI Kutim bersama anggota klub selam dan penanaman terumbu karang. Merdeka! Foto: Tambar Sugara for Humas Kutim
AGUSTUSAN DI AIR: Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 berlangsung khidmat di kedalaman 17 meter Pulau Birah-birahan oleh POSSI Kutim bersama anggota klub selam dan penanaman terumbu karang. Merdeka! Foto: Tambar Sugara for Humas Kutim

SANGATTA- Haru dan perasaan bangga mewarnai kegiatan perayaan menyambut  HUT Kemerdekaan RI ke 72 di Pulau Birah-Birahan Kecamatan Sandaran, Kutai Timur (Kutim) pada Sabtu (12/8) dan Minggu (13/8) lalu.

Walaupun dengan persiapan dan waktu terbatas, pengibaran bendera merah putih dan transplantasi terumbu karang di kecamatan terluar Kutim tersebut berlangsung lancar. Inisiasi kegiatan positif ini berasal dari Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) Kutim bekerja sama dengan Lanal Sangatta, Dinas Pariwisata Kaltim, dan beberapa klub pecinta selam Kutim seperti Tanjung Bara Dive Club (TBDC), Teamphacool Diving Club, Scuat Diving Indonesia (SDI), dan Amphibi Diving Club STIPER Sangatta.

Dari pantauan selama berada di pulau konservasi penyu ini, Wakil Ketua POSSI Kutim Said Anjas tampil sebagai koordinator skenario misi penyelaman sebelum terjun ke air di kedalaman 17 meter. Anggota DPRD Kutim dari Fraksi Golkar ini memimpin rekan-rekan diver (penyelam) menuju area spot yang sudah dipasang tanda menggunakan tali. Direkatkan pada dirigen plastik diatas permukaan air sebagai tanda lokasi masuk. Dia juga bertugas sebagai pemegang bendera bersama Sekretaris POSSI Kutim Shandy, membentangkan merah putih dengan ukuran 2 x 1,5 meter diikat di sebuah sling besi sepanjang 3 meter. Sementara bertindak peserta upacara sekitar 18 orang. Untuk tenaga dokumentasi foto dan video dipercayakan kepada Tambar Sugara dan Michael dari klub TBDC.

“Waktu Kita hanya 20 menit di dalam air setelah seluruh rekan diver berkumpul ditik dasar laut, sang saka merah putih dibawa oleh bapak Fadli seorang free diver berpengalaman asal Bontang. Ini yang menjadi daya tarik dan pembeda dalam misi ini ada penyelam tanpa menggunakan peralatan SCUBA salah satunya tabung oksigen,” kata Anjas.

Hari pertama, tim berjumlah sekitar 28 orang langsung menuju area spot penyelaman berada di barat Pulau Birah-Birahan. Berangkat menggunakan kapal kayu dari dermaga pulau berjarak sekitar 2 kilometer. Aksi ini bukan tanpa hambatan, ketika turun beberapa rekan diver tampak kesulitan masuk kedalam air. Pasalnya serangan arus keras cukup menyulitkan. Akhirnya beberapa anggota diver harus menepi dan naik kepermukaan. Tidak hanya itu, ada juga yang mengalami keram kaki.  Anggota medis dari Lanal Sangatta pun langsung mengevakuasi peserta.

Hari kedua pun juga bernasib sama, kali ini faktor cuaca cukup menyulitkan misi. Selanjutnya yaitu penanaman terumbu karang.  Hujan rintik-rintik turun membasahi bumi sejak pagi, sementara jadwal kepulangan tim sekitar Pukul 12.00 wita menuju kembali ke Sangatta menggunakan Kapal KAL Kudungga. Selanjutnya diputuskan oleh Said Anjas yaitu tim tetap turun ke dalam sebanyak 14 diver mengikat bibit terumbu karang dengan cara  transplantasi (rehabilitasi) dengan cara pencangkokan. Uniknya puluhan terumbu karang ini membentuk tuisan RI 72.

“Alhamdulillah misi berhasil dalam pengibaran meran putih di bawah air sekaligus penanaman terumbu karang di Pulau Birah-birahan. Selain dalam peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-72 ini menjadi salah satu cara kami memperlihatkan potensi keindahan Birah menjadi daya tarik tersendiri yang dimiliki Kutim. Pulau ini layak menjadi next Derawan. Ini menjadi pesan untuk berdampak positif buat kemajuan pariwisata Kutim. Mengutip pepatah dari  Mantan Presiden AS John F Kennedy ‘Jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu tapi tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu’,” tambahnya.

Sementara itu, Kadis Pariwisata Kaltim Syafrudin Pernyata yang turut ikut dalam perjalanan ini bersama lima wartawan media Tv Nasional dan lokal mengomentari kegiatan ini dengan perasaan luar biasa. Dalam olahraga selam, aksi ini tidak sekedar hanya menikmati biota laut tapi bercampur rasa nasionalisme kecintaan terhadap Tanah Air yang telah memberikan kebahagiaan melewati makna perjuangan.

“Saya apresiasi ini menjadi contoh suatu organisasi menyatakan pro Indonesia dengan cara memberikan kontribusi nyata melakukan pengibaran merah putih di kedalaman 17 meter dan penanaman terumbu karang. Ini menjadi rumah habitat biota laut terutama ikan. Cara seperti ini patut ditularkan bukan hanya Sangatta tapi di seluruh Kaltim,” tegasnya.

Birahan-Birahan ini sangat potensial bila dikembangkan. Karena tidak semua 440 kabupaten/kota mempunyai pulau dan laut. Bali dan Lombok menjadi percontohan salah satu daerah penghasil pariwisata terkenal. Khusus Kutim untuk tahap pertama harus ditarik wisatawan dari arah Berau yang mengunjungi Labuan Cermin di Kecamatan Biduk-Biduk, Teluk Sumbang, dan Pulau Kaniungan baru menuju Birah-birahan.

“Jarak rentang Kaniungan ke Birah-birahan sekitar 1 jam menggunakan speed dan sudah didukung penerbangan dari Berau secara reguler. Contoh saja Banyuwangi berdampak positif dari pariwisata Bali karena jaraknya berdekatan. Intinya aktif di media promosi dengan cara gratis turut mengenalkan dan menginformasikan Birah-Birahan,” tutupnya. (hms13)

Video : Pramuka Kutai Timur Memiliki Kesempat Mengikuti Jambore Internasional